Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan Megawati Soekarnoputri berpesan kepada kadernya yang jadi kepala daerah untuk turun langsung ke bawah menemui masyarakat. Megawati berprinsip, kehadiran fisik kepala daerah dibutuhkan oleh masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ibu Megawati Soekarnoputri mengatakan menemui rakyat merupakan langkah yang efektif untuk menyerap dan mendengar langsung aspirasi dan kebutuhan rakyat, serta kemudian memformulasikannya secara langsung ke program pemerintah di daerahnya masing-masing,” kata Basarah dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, pada Selasa, 25 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Basarah, hal itu disampaikan ketua umum partainya untuk sejumlah kader yang akhirnya tidak berangkat retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang. Megawati meminta agar mereka yang belum berangkat, agar langsung melakukan kerja-kerja di lapangan.
Beberapa program yang jadi sorotan Megawati adalah pengentasan kemiskinan, mitigasi potensi bencana alam, penciptaan lapangan pekerjaan, dan pencegahan stunting. Selain itu, Megawati berpesan agar pemenuhan hak-hak rakyat untuk mendapatkan makanan yang bergizi bisa segera dijalankan.
Dalam kesempatan itu, Basarah juga mengklarifikasi instruksi yang disampaikan Megawati ihwal retret kepala daerah di Akmil Magelang. Menurut dia, Presiden RI ke-5 itu tidak pernah melarang, melainkan hanya meminta agar kadernya menunda keberangkatan.
Sebelumnya, instruksi awal Megawati tertuang dalam Surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 tertanggal Kamis, 20 Februari 2025. Dalam surat tersebut diinstruksikan agar kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21- 28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum.
Pilihan Editor: Soal Kabinet Gemuk, Prabowo: Kalau Banyak Orang Hebat, Kenapa?