UNTUK kedua kalinya (pertama kali akhir Desember '77)
pertengahan bulan lalu Kabupaten Indramayu disapu banjir.
Kecamatan Losarang tercatat sebagai wilayah paling parah karena
luapan Sungai Cipanas, salah satu anak Sungai Cimanuk. Ada 8
desa di kecamatan itu, -- yaitu Jangga, Krimun, Puntang, Muntur,
Pangkalan, Cemara, Pegagan dan Ranjeng -- terendam air setinggi
1 sampai 11 meter. Tak kurang dari 13.000 rumah terendam, di
antaranya hampir 300 buah rusak.
Hampir setiap tahun Kabupaten Indramayu didatangi banjir.
Penyebab utamanya tentu berasal dari Sungai Cimanuk yang
membelah kabupaten ini sepanjang 75 Km. Meskipun di kiri kanan
sungai itu membentang tanggul-tanggul, tapi keadaan Cimanuk
sendiri sudah rata-rata 1,8 meter lebih tinggi misalnya dari
Kota Indramayu. Dapat dibayangkan jika suatu ketika tanggul di
sepanjang Kota Indramayu itu jebol.
Upaya memerangi banjir di daerah ini bukannya tak ada. "Itulah
sebabnya di sini ada Proyek Cimanuk Hilir sebagai salah satu sub
proyek dari Proyek Cimanuk Hulu dan Jatigede" ujar ir.
Rubiyanto, Wakil Pimpinan Proyek Cimanuk Hilir. Melalui proyek
itu diusahakan mengurangi beban Sungai Cimanuk dengan membuat
kanal-kanal sambil memperdalam alur sungai. Yang sekarang sedang
giat dikerjakan adalah pengerukan Sungai Rambatan, salah satu
anak Cimanuk, sepanjang lebih dari 12 Km. Demi kian pula di
Desa Sindang, di ujung selatan Kota Indramayu, di buat By Pass
Cimanuk sepanjang 5 Km untuk membelokkan aliran sungai sebelum
masuk kota dan bersatu kembali setelah melewati kota.
Masih Rencana
Tapi jangan heran jika proyek yang terakhir itu masih dalam
taraf survey. Menurut Rubiyanto, Sub Proyek Cimanuk Hilir
sendiri baru didirikan tahun lalu, jadi belum apa-apa. "Masih
ada lagi upaya untuk mengurangi muatan Cimanuk" tambah
Rubiyanto, yaitu "dengan membuat terobosan dari Kecamatan
Kertasemaya ke arah pantai utara, sekitar 30 Km - inipun masih
rencana." Menurut penelitian Universitas Gajah Mada debit air
yang mampu ditampung Cimanuk dewasa ini antara 700 sampai 800
M3.
Apabila diingat bahwa Proyek Cimanuk Hilir sendiri baru dimulai
masih sulit dibayangkan kapan Kabupaten Indramayu bebas banjir.
Apalagi, seperti diungkapkan ir. Rubiyanto, sampai saat ini
royek Jatigede malahan masih dalam perdebatan. Yaitu untuk apa
Proyek Jatigede itu: untuk menampung air lalu dialirkan ke
sawah-sawah atau untuk pembangkit tenaga listrik?
Walaupun sudah terjadi setiap tahun, naun baru beberapa tahun
terakhir ini saja banjir di daerah Indramayu ini banyak
dibicarakan. "Dulu penduduk Indramayu masih sedikit, sekarang
makin banyak," kata seorang pejabat Pemda Kabupaten Indramayu,
"sehingga korban yang dilanda banjirpun makin banyak."
Akhir-akhir ini memang di sepanjang tepi Cimanuk makin banyak
juga penduduk mendirikan rumah. Dan mereka pun sudah tahu banjir
akan selalu datang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini