Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Melawan Sungai Cimanuk

Indramayu dilanda banjir dari sungai cimanuk. untuk mengatasi banjir dibuat proyek cimanuk hilir dengan membuat kanal dan memperdalam alur sungai. akan dibuat proyek cimanuk hulu dan jati gede. (dh)

25 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNTUK kedua kalinya (pertama kali akhir Desember '77) pertengahan bulan lalu Kabupaten Indramayu disapu banjir. Kecamatan Losarang tercatat sebagai wilayah paling parah karena luapan Sungai Cipanas, salah satu anak Sungai Cimanuk. Ada 8 desa di kecamatan itu, -- yaitu Jangga, Krimun, Puntang, Muntur, Pangkalan, Cemara, Pegagan dan Ranjeng -- terendam air setinggi 1 sampai 11 meter. Tak kurang dari 13.000 rumah terendam, di antaranya hampir 300 buah rusak. Hampir setiap tahun Kabupaten Indramayu didatangi banjir. Penyebab utamanya tentu berasal dari Sungai Cimanuk yang membelah kabupaten ini sepanjang 75 Km. Meskipun di kiri kanan sungai itu membentang tanggul-tanggul, tapi keadaan Cimanuk sendiri sudah rata-rata 1,8 meter lebih tinggi misalnya dari Kota Indramayu. Dapat dibayangkan jika suatu ketika tanggul di sepanjang Kota Indramayu itu jebol. Upaya memerangi banjir di daerah ini bukannya tak ada. "Itulah sebabnya di sini ada Proyek Cimanuk Hilir sebagai salah satu sub proyek dari Proyek Cimanuk Hulu dan Jatigede" ujar ir. Rubiyanto, Wakil Pimpinan Proyek Cimanuk Hilir. Melalui proyek itu diusahakan mengurangi beban Sungai Cimanuk dengan membuat kanal-kanal sambil memperdalam alur sungai. Yang sekarang sedang giat dikerjakan adalah pengerukan Sungai Rambatan, salah satu anak Cimanuk, sepanjang lebih dari 12 Km. Demi kian pula di Desa Sindang, di ujung selatan Kota Indramayu, di buat By Pass Cimanuk sepanjang 5 Km untuk membelokkan aliran sungai sebelum masuk kota dan bersatu kembali setelah melewati kota. Masih Rencana Tapi jangan heran jika proyek yang terakhir itu masih dalam taraf survey. Menurut Rubiyanto, Sub Proyek Cimanuk Hilir sendiri baru didirikan tahun lalu, jadi belum apa-apa. "Masih ada lagi upaya untuk mengurangi muatan Cimanuk" tambah Rubiyanto, yaitu "dengan membuat terobosan dari Kecamatan Kertasemaya ke arah pantai utara, sekitar 30 Km - inipun masih rencana." Menurut penelitian Universitas Gajah Mada debit air yang mampu ditampung Cimanuk dewasa ini antara 700 sampai 800 M3. Apabila diingat bahwa Proyek Cimanuk Hilir sendiri baru dimulai masih sulit dibayangkan kapan Kabupaten Indramayu bebas banjir. Apalagi, seperti diungkapkan ir. Rubiyanto, sampai saat ini royek Jatigede malahan masih dalam perdebatan. Yaitu untuk apa Proyek Jatigede itu: untuk menampung air lalu dialirkan ke sawah-sawah atau untuk pembangkit tenaga listrik? Walaupun sudah terjadi setiap tahun, naun baru beberapa tahun terakhir ini saja banjir di daerah Indramayu ini banyak dibicarakan. "Dulu penduduk Indramayu masih sedikit, sekarang makin banyak," kata seorang pejabat Pemda Kabupaten Indramayu, "sehingga korban yang dilanda banjirpun makin banyak." Akhir-akhir ini memang di sepanjang tepi Cimanuk makin banyak juga penduduk mendirikan rumah. Dan mereka pun sudah tahu banjir akan selalu datang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus