Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Menag: Kedatangan Timnas Israel Tak Ada Hubungan dengan Isu Agama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut masalah Timnas Israel ini tidak ada hubungannya dengan isu agama.

24 Maret 2023 | 15.38 WIB

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat mengikuti rapat penetapan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 1444 H di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023. Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama resmi menetapkan biaya haji atau biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) 1444 H/2023 M sebesar Rp49,8 juta. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat mengikuti rapat penetapan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 1444 H di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023. Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama resmi menetapkan biaya haji atau biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) 1444 H/2023 M sebesar Rp49,8 juta. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas enggan berkomentar banyak soal pro konta kedatangan Timnas Israel ke Indonesia untuk Piala Dunia U-20. Ia menyebut masalah Timnas Israel ini tidak ada hubungannya dengan isu agama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Tolong jangan tanyakan saya," kata Menteri Agama Yaqut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 24 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Timnas Israel lolos ke Piala Dunia U-20 di Indonesia yang digelar 22 Mei hingga 11 Juni mendatang. Rencana kedatangan Timnas Israel ke Indonesia ini pun menuai kritik banyak pihak.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyindir aksi penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel ke Indonesia untuk Piala Dunia U-20 sebagai bentuk pembelaan pada Palestina. Gus Yahya berharap semua orang yang membela Palestina ikut memikirkan langkah dan solusi selanjutnya yang diambil.

"Bukan cuma teriak lalu tidur," kata juru bicara mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini, saat ditemui usai bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 24 Maret 2023.

Gus Yahya tak lain adalah kakak kandung dari Yaqut. Yaqut hadir menemani sang kakak bertemu Jokowi. Kendati demikian, Gus Yahya menyebut tidak ada pembahasan soal Israel ini dalam pertemuan dengan Jokowi. Ini hanya pandangan Gus Yahya.

Gus Yahya mengajak semua pihak untuk melihat lanskap persoalan yang ada antara Israel dan Palestina ini. Bagi dia, upaya pertama yang harus diperkuat dalam internasionalisme dan multilateralisme yang dinilai juga menjadi manfat proklamasi dan bapak pendiri bangsa.

Semua pihak, kata dia, jangan hanya berpikir tentang Indonesia, berpikir parsial untuk kepentingan kelompok dan negara tertentu saja di dunia ini. Akan tetapi, harus berangkat dari kepentingan bersama. Indonesia harus diposisikan sebagai bagian dari platform internasional dan multilateral yang merupakan wujud kepentingan bersama.

Kalau sekedar menolak kedatangan Timnas Israel lalu tidur alias tidak berbuat apa-apa setelahnya, Gus Yahya mempertanyakan apa gunanya aksi yang demikian. "Apa gunanya buat Palestina, enggak ada gunanya juga," kata Gus Yahya.

Akan tetapi jika Indonesia mengembangkan posisinya melalui FIFA, organisasi sepak bola dunia,, sehingga punya posisi moral yang meningkat untuk mencari solusi, Gus Yahya menilai tindakan itu lebih konstruktif. "Daripada protes tidur protes tidur," kata dia.

Oleh sebab itu, Gus Yahya menilai tidak ada yang masalah dengan kedatangan Timnas Israel karena belum tentu juga Palestina rugi. Bagi dia, hal yang lebih penting adalah memperkuat posisi Indonesia dalam platform Internasional.

Ditanya soal sikap PBNU yang tidak mempersoalkan kehadiran Timnas Israel Yaqut pun menyerahkan urusan kepada Gus Yahya. Ia juga enggan memberikan pandangan sebagai Menag atas urusan ini. "Tanya PBNU," kata dia.

Selanjutnya: Erick Beri Jaminan Timnas Israel

Awal Maret lalu, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menyatakan akan memberikan jaminan keamanan bagi Timnas Israel yang akan datang ke Indonesia untuk Piala Dunia U-20. Ia menyebut negara menjamin kedatangan siapapun yang bermain di Indonesia sesuai kontrak sebagai tuan rumah.

"Kalau kita tidak bisa mengambil posisi menjamin, mengamankan, ya mungkin Indonesia jangan lagi bidding event-event Internasional," kata Erick di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.

Jaminan ini tidak hanya berlaku untuk Piala Dunia U-20, tapi juga tim yang datang ke Indonesia untuk kompetisi lainnya. Erick juga mengingatkan bahwa Indonesia masih mau ikut bidding Olimpiade 2036, hingga Piala Dunia 2034.

"Kalau Piala Dunia U-20 saja tidak siap, ya kita jangan bidding, daripada kita memalukan diri kita kepada seluruh dunia, jadi kita harus melayani siapapun tamu-tamu yang hadir," ujar Erick, yang resmi menjadi anggota kehormatan Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU pada November 2021 ini. 

Banser merupakan lembaga semi-otonom dari Gerakan Pemuda Ansor alias GP Ansor yang terafiliasi dengan PBNU.

Oleh sebab itu, Erick menyebut FIFA akan turut mengundang Indonesia dalam kongres di Rwanda pada 16 Maret mendatang. "FIFA akan menanyakan kembali, salah satu poinnya adalah apakah kita siap atau tidak, kalau tidak siap, kita mesti bicara baik-baik dari sekarang," ujarnya.

Adapun Erick saat ini jadi salah satu panitia penyelenggara Piala Dunia U-20 sesuai Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2020. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali jadi Ketua Panitia, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono jadi ketua bidang sarana, dan Erick jadi panitia bidang prestasi.

Selanjutnya: Demo Tolak Israel

Sebelum Erick memberikan jaminan, berbagai gelombang penolakan sudah muncul. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid misalnya, meminta rencana  Timnas Israel yang akan ikut bertanding di Piala Dunia U-20 di Indonesia dikoreksi dan dikaji ulang. Hidayat menuturkan, jika dibiarkan bisa dikapitalisasi oleh Israel sebagai sikap permisif dan bentuk penerimaan terhadap kejahatan penjajahan mereka atas Palestina. 

"Sesuatu yang tidak sesuai dengan amanat Konstitusi, yang menolak segala bentuk penjajahan, termasuk penjajahan Israel atas Palestina,” kata dia Rabu 29 Juni 2022.

Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) juga menolak dengan keras keikutsertaan Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 tahun di Indonesia. Sebab, mereka menilai pemerintah zionis Israel masih terus melakukan penjajahan dan tindakan kekerasan serta serangan brutal terhadap warga Palestina.  

Jika Timnas Israel hadir di Indonesia, AWG menilainya sebagai bentuk pengakuan secara tidak langsung bagi eksistensi Israel dan bentuk dukungan atas penjajahan Israel terhadap Palestina. Padahal Indonesia menolak segala bentuk penjajahan seperti dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945.

Dua pekan usai Erick mengeluarkan pernyataan, aksi penolakan pun meluas.  Massa gabungan Front Persaudaraan Islam (FPI), alumni 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) menghelat aksi 203 di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Mereka menolak rencana kedatangan timnas Israel ke Indonesia. 

Staf Sekum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Husein menjelaskan demo hari ini digelar akibat pernyataan Erick yang menjamin keamanan timnas Israel yang akan bertanding dalam Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

“Karena ada statment dari Erick Thohir, mereka siap menjamin, memfasilitasi, dan memberikan keamanan kepada Tim Nasional Teroris Israel yang akan datang ke Indonesia,” kata Husein, Senin, 20 Maret 2023. 

Jika tuntutan tak didengar, lanjut Husein, massa aksi 203 mengancam bakal demo di rumah Erick Thohir. Menurut dia, pihaknya juga tak akan segan-segan mengerahkan massa untuk menunggu di bandara apabila timnas Israel tetap bertandang ke Tanah Air. 

“Kalau pemerintah kita tetap menerima, memaksa untuk mendatangkan, berarti itu jelas-jelas melanggar konstitusi. Kami akan melakukan semaksimal mungkin, kami akan datang ke bandara,” ucap koordinator lapangan aksi 203 ini. 

Husein yang juga koordinator lapangan aksi, Husein, menyinggung soal timnas Rusia yang dilarang Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) bertanding dalam Piala Dunia 2022 di Qatar. 

“Kalau seandainya Qatar bisa tolak kedatangan timnas Rusia, kenapa kita enggak bisa tolak,” kata dia di lokasi aksi, Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin, 20 Maret 2023.

Menurut Husein, penolakan terhadap timnas Israel bukanlah bentuk kebencian suatu negara. Massa demo menolak kedatangan timnas Israel karena menganggap Israel sebagai penjajah Palestina.

“Oleh karena itu, kalau Israel mau terima, bebaskan dulu, lepaskan jajahan mereka terhadap saudara kita Palestina,” ucap Staf Sekum DPP FPI ini. 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus