Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi salah satu masjid kebanggaan Indonesia. Ia berharap, masjid ini dapat digunakan untuk salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau pada 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita berharap seperti itu. Salah satu masjid kebanggaan kita nanti," kata Nasaruddin usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 9 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasaruddin mengatakan masjid ini akan memiliki imam besar yang sama seperti di Masjid Istiqlal. "Ada (imam besarnya)," kata dia.
Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, sebelumnya mengatakan status Masjid Istiqlal di Jakarta sebagai masjid negara akan digantikan oleh masjid di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Pergantian tersebut, kata jubir Istana, merupakan konsekuensi dari Jakarta yang tidak akan lagi menjadi ibu kota Indonesia.
"Saat ini Masjid Istiqlal sebagai masjid negara dan dengan dipindahkannya ibu kota negara ke Nusantara sehingga masjid di IKN menjadi masjid negara," kata Hariqo dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Dalam keterangan tertulis yang sama, Hariqo menyebut masjid negara di IKN dapat digunakan pada Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada 2025, dengan kapasitas 5.580 jemaah. Kapasitas maksimal masjid negara ini direncanakan dapat menampung sebanyak 60.000 jemaah.
Masjid di IKN tengah dalam tahap pembangunan I yang terdiri dari bangunan utama empat lantai. Ia merinci empat lantai itu berupa dua lantai mezzanine dan dua lantai pelataran serbaguna sekaligus untuk parkir.
Dibangun di atas lahan seluas 32.125 meter persegi, tempat ibadah untuk umat Islam di IKN ini diproyeksikan memiliki luas bangunan masjid dan plaza seluas 60.173 m2 serta Minaret seluas 427 meter persegi. Selain itu, terdapat bangunan komersial seluas 2.212 meter persegi (dua lantai), dan bangunan penunjang seluas 727 meter persegi (satu lantai).
Rencananya masjid negara itu bakal dilengkapi fasilitas parkir yang mendukung kebutuhan pengunjung, termasuk empat lot khusus VVIP, satu lot untuk difabel. Selain itu, tersedia juga lima lot parkir yang diperuntukkan bagi bus, serta pada lantai LG di area pelataran dengan kapasitas 64 lot parkir.
Daniel A Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.