Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mencari karyawan lewat boston

Pertamina dan pt pal mensponsori beberapa mahasiswa untuk belajar di north eastern university, boston. untuk mencetak tenaga siap pakai ada the institute of international education, agen pendidikan di as.

19 November 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LULUSAN perguruan tinggi kita memang tak siap pakai. Ilmu yang diperoleh di bangku kuliah seperti tak sinkron dengan kebutuhan tenaga yang ada. Dan itu sebabnya, perusahaan besar seperti Pertamina dan PT PAL mensponsori beberapa mahasiswa untuk dikirim ke Amerika Serikat. Mereka belajar di North Eastern University, Boston, dan praktek kerja di beberapa perusahaan raksasa. Jika selesai studi, mereka langsung direkrut oleh perusahaan yang mensponsorinya. Kini ada 7 orang tamatan SMA dan 3 mahasiswa ITB yang kuliah di Boston yang dikirim PT PAL (Penataran Angkatan Laut) -- perusahaan galangan kapal yang berlokasi di Surabaya. Menurut direktur teknologi perusahaan negara itu, Suleman Wiriadidjaja, Desember mendatang akan dikirim 7 orang lagi ke sana. Mereka sebelumnya menempuh saringan sangat ketat yang dimulai sejak Juli tahun lalu. Yang ikut saringan mencapai 11 ribu orang. Dengan mengikuti studi di luar negeri, di perguruan tinggi yang memang dirancang agar lulusannya siap kerja, PT PAL mengharapkan dapat tenaga yang terampil. "Sasaran program ini memang mencari tenaga terampil yang siap pakai," kata Paul Handoko Dharmawan, dari US-ASEAN Center for Technology Exchange Inc., koordinator program yang disponsori PT PAL ini. Di Boston, mereka mengikuti kuliah tiga tahun dan kerja praktek dua tahun. Pemilihan North Eastern University di Boston, kata Paul, karena universitas inilah yang memelopori program pendidikan keahlian yang siap pakai. Para mahasiswa itu menerima uang saku US$150 per bulannya. Atau menurut Sulaeman, anggaran untuk setiap mahasiswa per lima tahun adalah US$60.000, sudah termasuk US$20.000 untuk imbalan praktek kerja. Pengiriman mahasiswa untuk studi ke luar negeri, dalam kaitan dengan mencari tenaga kerja terampil, juga dilakukan oleh The Institute of International Education (IIE) yang berpusat di New York. IIE ini adalah agen pendidikan di AS untuk program pertukaran mahasiswa antarbangsa. "Untuk menunjang programnya, setiap tahunnya IIE membelanjakan lebih dari Rp165 miIyar," kata Dr. Norman Goodman, Representative IIE Jakarta, kepada Riza Sofyat dari TEMPO. "Kami mengurusinya dari soal visa, mencarikan universitas yang cocok, tempat tinggal, dan problem-problem yang dihadapi di sana," katanya lagi. Tapi Norman mengaku tidak mendapatkan tawaran untuk itu dari PT PAL. Dalam hal pengiriman mahaslswa tugas belajar dan kerja praktek, PT PAL bukan yang pertama. Pertamina telah melakukannya lebih dulu. Sudah 125 mahasiswa yang dikirim Pertamina dan bahkan sudah ada yang pulang ke tanah air dan bekerja di perusahaan minyak milik negara itu, atau di perusahaan lain yang ditunjuk oleh Pertamina. Agus Sugiono, umpamanya. Ia meninggalkan kuliahnya di Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogya, dan dikirim Pertamina ke University of Texas. Setelah lulus, Agus mendapatkan tawaran kerja dari Asamera Oil Ltd., sebuah perusahaan perminyakan bagi hasil Kanada-Indonesia. Pertamina mengizinkan Agus bekerja di sana dengan status tenaga pinjaman. Agus merasa bersyukur mendapatkan kesempatan itu. Belajar di luar negeri ternyata lebih enak. "Beban kreditnya sedikit," katanya kepada Mukhlizardy Muchtar dari TEMPO. Sebagai perbandingan, ia mengemukakan bahwa ketika kuliah di UPN tiap semester harus menyelesaikan 13 mata kuliah, sementara di Texas cuma ada 5 mata kuliah. "Dan kalau libur musim panas, kami diberi kesempatan bekerja di bidang yang sedang kami pelajari," katanya. Keuntungan yang lain, mata kuliah di AS lebih diarahkan kepada hal-hal yang praktis. Jadi, di Indonesia terlalu berteori?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus