Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana memperkenalkan kelas coding sebagai mata pelajaran pilihan di tingkat SD dan SMP pada tahun ajaran mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti saat meninjau kelas coding di SMP Prima Cendekia Islami, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu 20 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tentu tidak mulai dari kelas 1, mungkin bisa dari kelas 4, kelas 5 atau kelas 6 tergantung dari kesiapan masing-masing sekolah dan juga kesiapan gurunya dan sarana-prasarananya. Ini sekali lagi masih bagian dari proses,” kata Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 21 November 2024.
Abdul Mu’ti menuturkan, sebenarnya mata pelajaran coding bukanlah mata pelajaran yang baru. Sebab, banyak sekolah yang sudah menerapkannya dan salah satunya adalah SMP Prima Cendekia Islami, Kabupaten Bandung.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah banyak sekolah yang mengajarkan coding sejak kelas 4, kelas 5 atau kelas 6 di SD. Menurut dia, Kemendikdasmen akan mencoba untuk mengeksplorasi terkait mata pelajaran coding apakah dapat menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.
“Saya harap nanti ada akan ada kesempatan lain untuk melihat mata pelajaran coding di SD, mudah-mudahan bisa melihatnya di kota-kota lain,” kata Mu’ti.
Menteri Mu’ti mengatakan mata pelajaran coding dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran prakarya atau keterampilan. Dengan demikian, tuturnya, proyek-proyek prakarya siswa dapat berfokus pada pengembangan aplikasi atau program sederhana.
“Guru keterampilan yang memiliki jam mengajar lebih sedikit dapat mengajar mata pelajaran ini. Saya berharap, agar jumlah jam mengajar untuk mata pelajaran coding ditingkatkan, atau bahkan menjadikan coding sebagai mata pelajaran tersendiri. Namun, hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut,” kata Abdul Mu’ti.