Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mendikdasmen Sebut Nasib PPDB Zonasi Akan Diputuskan Jelang Tahun Ajaran Baru

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyebut nasib PPDB zonasi akan diputuskan mnejelang tahun ajaran baru.

13 November 2024 | 09.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan keputusan perihal sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan ditetapkan menjelang tahun ajaran baru pada Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mudah-mudahan, mungkin pada tahun ajaran yang baru nanti, akan kita putuskan apakah (zonasi) kita lanjutkan atau mungkin kita lakukan evaluasi,” kata Abdul Mu’ti kepada wartawan saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, kata Mu’ti, kementeriannya masih melakukan kajian berdasarkan masukan-masukan yang telah diterima. Sebelumya, Mendikdasmen menggelar rapat koordinasi nasional dengan mengundang kepala dinas pendidikan dari seluruh Indonesia pada Senin, 11 November 2024.

Berdasarkan hasil rakornas, diraih kesimpulan bahwa pelaksanaan zonasi masih menghadapi berbagai tantangan seperti masih adanya favoritisme sekolah dan keterbatasan daya tampung sekolah. “Pemda dalam hal ini menyampaikan bahwa kebijakan PPDB berbasis zonasi sudah sejalan dengan upaya pemerataan akses dan mutu pendidikan, tetapi perlu upaya lanjutan,” tutur Direktur SMA Winner Jihad Akbar pada Senin, 11 November, dikutip dari keterangan resmi.

Upaya tersebut, kata Winner, adalah pelibatan sekolah swasta dalam PPDB dengan bantuan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan pemerataan mutu, pemerataan guru berkualitas, serta revitalisasi sekolah.

Dalam rakornas tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan arahan mengenai sistem zonasi yang menurutnya perlu dikaji ulang. Dia mengklaim pernah bersurat kepada Menteri Pendidikan era Presiden Joko Widodo, Nadiem Makarim, berisi pelbagai masalah pendidikan, salah satunya zonasi.

Surat yang dikirim Gibran saat menjabat sebagai Wali Kota Solo itu, kata dia, tidak pernah mendapat balasan. "Saya kirim surat ini ke Pak Menteri Pendidikan, namun kemarin saya cek ke Pak Sekda dan Kepala Dinas yang ada di Solo, surat ini belum mendapat tanggapan," kata Gibran saat memberi sambutan dalam rakornas.

Daniel A. Fajri dan Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus