Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro akan mengubah nama program bantuan Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah dalam waktu dekat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Koalisi Dosen Unmul Tolak Rencana Kampus Dapat Konsesi Tambang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KIP Kuliah, kata Satryo, merupakan kebijakan era Presiden Jokowi. Karena sudah berganti rezim, Satryo akan mengubah nama program bantuan untuk mahasiswa itu.
"Dalam waktu dekat akan ada nama baru karena disesuaikan dengan kabinet yang berjalan, Kabinet Merah Putih," kata Satryo dalam webinar pembukaan pendaftaran KIP Kuliah 2025 dipantau di YouTube Kemdiktisaintek pada Selasa, 4 Februari 2025.
Dia mengatakan nama baru program ini masih dibahas dengan Presiden Prabowo Subianto. Dia berharap dalam waktu dekat sudah ada nama baru.
Meski memiliki nama baru, Satryo mengatakan semangat program ini sama, yaitu memberikan kesempatan kepada anak Indonesia yang kurang mampu untuk bisa mendapatkan akses perguruan tinggi.
"Dengan program ini pemerintah punya visi besar untuk memberikan kesempatan adil dan setara," kata dia.
Adapun pendaftaran KIP Kuliah 2025 sudah dibuka pada 4 Februari 2025 hari ini. Satryo mengatakan pemerintah berkomitmen mendukung anak pintar yang kurang mampu untuk bisa menyelesaikan studinya.
Bagi dia, tidak ada anak yang bodoh. Semua anak Indonesia punya potensi pintar. Karena itu, perlu diberi kesempatan mendapatkan pendidikan yang memadai.
"Jadi yang kami dukung potensi pintar yang kurang mampu secara ekonomi. Mereka akan jadi warga negara terdidik di masyarakat dan bisa berkontribusi kepada masyarakat," kata dia.