Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Yahya Cholil Staquf tak mau kader NU menjadi calon presiden atau wakil presiden lagi.
NU menjadi rebutan karena memiliki suara besar.
Melenggangnya kader nahdliyin ke Istana ditengarai membuat NU tak kritis terhadap pemerintah.
BERLAGA dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Lampung, Yahya Cholil Staquf tak mau ada kader organisasi itu menjadi calon presiden atau wakil presiden lagi. Ia melihat keberhasilan NU mendorong Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden pada Pemilihan Umum 2019 berpotensi terulang. “Akibatnya bisa rawan untuk NU,” kata Yahya di Jakarta, Senin, 11 Oktober lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo