Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mereka Punya Prestasi

20 November 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Delapan belas tahun lalu, dalam film Rain Man, kehebatan seorang penyandang autis diperlihatkan. Dustin Hoffman, si pemeran autis yang kemudian mendapat Piala Oscar itu, digambarkan bisa menghitung dan mengingat angka dengan fasih.

Pada kenyataannya, beberapa anak autis memang punya kelebihan di bidang yang mereka sukai. Kuncinya adalah ketekunan orang-orang terdekatnya untuk menemukan bidang kegemaran mereka. Yustanza salah satunya. Ia adalah satu dari sedikit dalang cilik yang ada. Bocah 10 tahun yang masih duduk di kelas lima SD Cilandak Timur 03 Pagi, Jakarta Selatan, ini sudah tujuh kali naik pentas. Di atas panggung ia dipanggil Ki Kuncir.

Kesukaan pada wayang diketahui orang tuanya, Yusrizal dan Yulia, secara tak sengaja. Sejak mengetahui bahwa Yustanza menderita autis ketika ia berusia 9 bulan, ayah-ibunya yang tinggal di Ciganjur, Jakarta Selatan, itu tekun mencari tahu apa yang paling disukai anaknya untuk menariknya keluar dari dunianya sendiri.

Sekitar setahun silam, si bocah menonton sinetron Gatotkaca di televisi. Ia kagum melihat sang tokoh terbang dan menolong anak yang jatuh. Ia langsung minta ikut kursus mendalang. Dan, inilah kehebatan seorang anak autis: hanya dalam empat hari ia bisa menghafal semua tokoh wayang di kamus wayang setebal 312 halaman. Dalam dua pekan, ia ingat silsilah para tokoh serta menjelaskan cerita masing-masing tokoh. ”Saya paling suka cerita Begawan Ciptaning,” katanya.

Undangan mendalang pun mulai berdatangan. Begitu pula tawaran menjadi bintang iklan. Tapi yang ia inginkan cuma terus mendalang. ”Sampai mati,” ujarnya.

Bakat istimewa juga diperlihatkan Muhammad Alban Farkhansa. Tanya saja segala sesuatu tentang balap mobil, bocah delapan tahun yang dinyatakan autis ini akan nyerocos tanpa henti. ”Tahun 2007 Kimi Raikonnen menjadi pembalap Ferrari. Tahun 2008 Michael Schumacher akan menjadi wakil Jean Todt. Dulunya Kimi adalah pembalap McClaren. Dia diganti Fernando Alonso.”

Keistimewaan Alban mulai tercium saat bocah yang memiliki IQ 134 ini membuka iklan mobil di sebuah majalah. ”Setengah jam dia menatap halaman tersebut,” kata Johansyah, sang ayah, yang tinggal di kawasan Jakarta Timur. Ia kemudian membelikan majalah F1 bekas. Dalam dua hari majalah tersebut langsung kumal karena terus dibolak-balik bocah yang sudah bisa membaca sejak duduk di bangku taman kanak-kanak ini. Ketika Johansyah menguji isi majalah, Alban tokcer menjawab.

Ada pula Natrio Catra Yososha, yang piawai menggesek biola. Ia bahkan bergabung dengan kelompok orkestra sekolahnya di SMA Al-Azhar Bekasi, dan telah beberapa kali ikut pementasan.

Osha, panggilan akrab Yososha, mula-mula diarahkan orang tuanya menekuni piano. ”Untuk membantu melatih gerak motoriknya,” kata Henny Krisnandi, ibunya. Ia juga ikut les menyanyi dan tampil di perlombaan. Minat bermusiknya berubah ketika di kelas 4 SD menyaksikan konser Twilite Orchestra. Selama dua jam ia duduk terpaku menyimak pertunjukan.

Sejak itu ia menyatakan keinginan belajar menggesek biola. ”Karena senang ramainya,” ujarnya. Latihan piano pun berhenti. Kini Osha tak terpisahkan dengan biola. Tak cuma irama lagu daerah atau pop yang keluar dari dawainya. Sesekali terdengar juga Gavotte.

Purwani D. Prabandari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus