Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Minus hiburan

Sinabang terletak di pulau simeuleu, aceh barat, penghasil cengkih yang menakjubkan. namun di pulau terpencil itu amat langka dengan hiburan. untuk melepaskan rasa sepi hanyalah permainan seks.

3 Juli 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SINABANG terletak di pulau Simeulue, 107 mil dari kota Meulaboh. Kabupaten Aceh Barat. Dulu terbilang kota kewedanaan saja. Tapi kini berobah statusnya jadi ibukota Perwakilan Pemda Aceh Barat. Memang layak. Sebab sebagai kota kecil di teluk pulau terpencil itu. Sinabang merupakan satu-satunya pilihan. Lagipula bukan baru sekarang Sinabang dipandang sebagai kawasan penting. Di zaman pemerintahan Belanda dulu, sudah jadi tempat kedudukan maskapai Belanda yang penting pula. Yaitu maskapai di bidang perkayuan (balok) dan maskapai kelapa (kopra). Itulah sebabnya Sinabang (Simeulue) tak bernasib seperti halnya Siberut. Pagai atau Mentawai -- pulau-pulau yang sama-sama mendekam di Samudera Indonesia - yaitu bernasib tak diacuhkan fihak yang berwenang. Di alam Indonesia merdeka ini. Sinahang makin jadi kerlingan orang-orang pemerintah dan usaha, karena hasil cengkehnya. Hingga seperti halnya dulu Kepulauan Riau, orang pun menyebutnya sebagai "negeri dolar". Dan 2 tahun terakhir ini, panen cengkeh di sana cukup menakjubkan. Menyebabkan orang yang datang berusaha ke sana, akan kembali dengan penuh senyum,pertanda usahanya berhasil. Tentu saja kas Pemda Aceh Barat pun banyak dijejali uang penghasilan daerah pulau Simeulue itu. Free Sex Pendeknya pulau Simeulue kelebihan duit. Tapi tak berarti segala kebutuhan penduduknya terpenuhi. Perkara hiburan misalnya. Sebagai pulau terpencil yang kerap diganggu keganasan pasang laut, soal hiburan amat langka. Meski angin laut dan derai daun nyiur serta keindahan pantainya bak kemolekan panorama pulau-pulau Hawaii, tak berarti menutup hajat penduduk akan hiburan. Hingga kabarnya, rasa kesepian pun senantiasa menyesaki dada para warga pulau Simeulue. Terutama para muda mudinya. Apalagi gadis-gadis Sinabang memang cantik-cantik bak dara-dara Hawaii. Nah, jalan pelepasan rasa kesepian satu-satunya kabarnya hanyalah maaf permainan seks. Dan tempat rendezvous yang paling sip ialah sela-sela pohon nyiur itu. Itulah sebabnya peristiwa yang lazim disebut skandal seks nyaris jadi lumrah di sana. Apakah itu diperbuat seorang babah dengan nyonya Indonesia, oknum dengan seorang dara atau petugas pelabuhan dengan isteri orang lain. Atau pendatang dengan pribumi setempat. Dan agaknya apa yang dikenal sebagai free-sex di kalangan muda mudi, sudah lama dikenal di sana. Polah seperti itu, ada yang menghubungkan dengan peristiwa kebakaran pertengahan Mei lalu yang meludeskan 54 bangunan termasuk toko dan gudang bea cukai dan menewaskan seorang pemuda. Yakni sebagai "kutukan Tuhan". Tentu saja sukar dipercaya. Sebab yang jadi lantaran ialah api kulkas minyak tanah seorang penduduk. Ditambah lagi, tak sebiji pun alat pemadam kebakaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus