Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tuban
Kwan Sing Bio Jadi Rebutan
Perseteruan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) dan Perhimpunan Tempat Ibadah Tridharma (PTITD) memanas. Perebutan hak pengelolaan Kelenteng Kwan Sing Bio di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang tak kunjung usai jadi lantarannya. "Keadaan seperti ini meresahkan umat," kata mantan Ketua Kelenteng Kwan Sing Bio kepada Tempo, Selasa pekan lalu.
Persoalan meruncing setelah puluhan pengurus Tempat Ibadah Tridharma (TITD), kelompok yang berafiliasi dengan PTITD, berunjuk rasa dua pekan silam. Mereka mendatangi kantor Kementerian Agama dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tuban, termasuk mengirim surat aduan kepada Kepala Kepolisian RI.
Mereka memprotes penguasaan kelenteng oleh pengurus Matakin. Bahkan muncul ancaman dan intimidasi terhadap umat Konghucu, Tao, dan Buddha, yang bernaung di bawah PTITD dan TITD, jika bersembahyang di kelenteng.
Ketua Matakin Jawa Timur A Liong alias Liu Pramono membantah tudingan kelompok PTITD dan TITD. Kabar bahwa umat resah sengaja diembuskan kelompok tertentu. "Tolong dicatat, umat Kelenteng Kwan Sing Bio aman dan tenteram," ujarnya kepada Tempo.
Saat ini perseteruan tersebut ditangani pihak Kementerian Agama Kabupaten Tuban dan Provinsi Jawa Timur. "Telah dibentuk sebuah tim untuk mengetahui masalah yang sebenarnya," ucap Kepala Kantor Kementerian Agama Tuban Laksono. Sujatmiko
Malang
Jalur Khusus Difabel
Universitas Brawijaya, Malang, membuka penerimaan mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik melalui jalur khusus. Proses penerimaan berlangsung hingga 21 Juni ini. Kuota jalur ini sebanyak 20 orang. Saat ini sudah ada 14 calon mahasiswa yang mendaftar. "Mereka akan diuji oleh tiap jurusan," kata Ketua Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya Fadillah Putra.
Ada 24 jurusan yang menerima mahasiswa difabel. Melalui jalur khusus, mereka mendapat keistimewaan dan perlakuan khusus agar tak menemui hambatan dalam perkuliahan. "Selama ini mereka mengeluhkan kesulitan penyandang difabel mengikuti SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)," katanya.
Untuk menunjang perkuliahan, seluruh bangunan Universitas Brawijaya dilengkapi fasilitas khusus yang menunjang mobilitas untuk kaum difabel. Selain itu, tengah dilakukan rekrutmen sukarelawan untuk membantu kaum difabel. Dibutuhkan sekitar 20 sukarelawan untuk membantu proses penerimaan mahasiswa difabel. Eko Widianto
Kediri
Hipnosis Tahanan Narkotik
Penjara Kelas II A Kediri, Jawa Timur, sepekan terakhir mengerahkan sejumlah ahli hipnosis untuk menangani tahanan dan narapidana agar terbebas dari kecanduan narkoba. "Kami ingin saat mereka bebas dalam keadaan sembuh," kata Kepala Penjara Kediri Subiyantoro, Ahad pekan lalu.
Terapi yang baru pertama kali diterapkan ini dilakukan di aula penjara. Para pesakitan narkotik dikumpulkan, setelah itu secara bergantian lima orang diminta duduk di kursi depan menghadap rekan-rekannya sambil mengisap rokok. Lalu para ahli hipnosis mengubah rasa rokok menjadi rasa mi instan. "Itu hanya pembuktian bahwa semua bisa diubah dari pikiran," ujar Roy Samudera, koordinator pelatih.
Roy lalu mewawancarai setiap narapidana soal kehidupan pribadinya. Hal ini untuk mengetahui akar persoalan yang menyebabkan mereka terjebak menggunakan narkotik. Saat ini terdapat 117 narapidana dan tahanan narkoba, terdiri atas 111 pria dewasa, 4 anak-anak, dan 2 wanita. Mereka berjuang sendirian menghadapi kecanduan selama berada di sel, sementara proses rehabilitasi tidak memadai. Hari Tri Wasono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo