Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Nadiem: Gap Teknologi dalam Pendidikan Makin Terlihat Selama Pandemi

Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa gap teknologi di dalam dunia pendidikan semakin terlihat semasa pandemi Covid-19.

3 Mei 2021 | 18.55 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (berdiri) menyapa sejumlah siswa saat kegiatan pembelajaran daring oleh Calon Guru Penggerak (CGP) di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Masih dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud melakukan tatap muka dengan 15 Calon Guru Penggerak (CGP) dan melakukan sosialisasi terkait program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) bagi tenaga pendidik bukan PNS. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (berdiri) menyapa sejumlah siswa saat kegiatan pembelajaran daring oleh Calon Guru Penggerak (CGP) di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Masih dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud melakukan tatap muka dengan 15 Calon Guru Penggerak (CGP) dan melakukan sosialisasi terkait program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) bagi tenaga pendidik bukan PNS. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan bahwa gap teknologi di dalam dunia pendidikan semakin terlihat semasa pandemi Covid-19.

"Gap teknologi yang semakin terlihat selama pandemi. Gap teknologi ini sangat berdampak besar pada ketidakadilan pendidikan," katanya dalam acara International Webinar By 7 SEAMEO Centres Indonesia di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.

Kesenjangan dalam literasi dan penguasaan teknologi, menurut dia, menjadi tantangan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada masa pandemi. Pandemi, kata Nadiem, menuntut para guru untuk beradaptasi dengan teknologi dan berkreasi dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dari jarak jauh.

"Inilah yang menjadi tantangan terbesar, yaitu kemampuan dan kompetensi baru para guru, kemampuan dan keinginan mereka untuk mengadopsi teknologi," ujar Nadiem.

Selain itu, tutur Nadiem, pandemi menuntut penerapan kurikulum yang fleksibel dan fleksibilitas penggunaan dana pendidikan. "Pandemi juga menunjukkan bagaimana fleksibilitas anggaran untuk memberikan otonomi pada pendanaan di tingkat sekolah untuk mengambil langkah inovasi terkait kebutuhan sekolah," katanya.

Terlepas dari tantangan-tantangan itu, Nadiem mengatakan bahwa pandemi telah mendorong para guru untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan teknologi. "Para guru dipaksa keluar dari zona nyaman mereka selama ini dan belajar platform baru serta memahami kekuatan platform baru tersebut dalam memberikan pembelajaran," katanya.

Nadiem melihat bahwa pandemi juga meningkatkan partisipasi orang tua dalam pendidikan anak. "Selama ini kita tak pernah melihat orang tua membuka text book (buku teks) dan memahami kurikulum. Saya pikir ini adalah hal yang sangat positif di samping tingkat stres yang diakibatkan oleh pembelajaran jarak jauh ini," katanya.

Ia juga melihat bagaimana penggunaan teknologi memungkinkan guru, orang tua, dan siswa berkolaborasi. "Kolaborasi segitiga ini akan menciptakan kesempatan-kesempatan baru lain dalam meningkatkan partisipasi belajar," kata Nadiem .

Baca Juga: Jokowi Minta Nadiem Rombak Kurikulum Besar-besaran

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus