Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pakar Jelaskan Potensi Bahaya Tingginya Penularan Covid-19

WHO menilai jika lebih banyak penularan Covid-19 berarti potensi kematian akan bertambah.

9 Februari 2022 | 08.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas membuka tirai tenda IGD Covid-19 RSUD Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis, 30 Desember 2021. Kendati kasus melandai, rumah sakit tetap bersiaga dengan instalasi khusus penanganan Covid-19 dengan peralatan dan tempat tidur di tenda terpisah. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 3 di beberapa daerah. Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan pembatasan sosial seperti itu memang sangat diperlukan untuk menekan angka penularan Covid-19 di masyarakat yang terus makin tinggi dari hari ke hari.

"Hal ini memang sangat diperlukan karena setidaknya ada tiga potensi bahaya dengan meningkat tingginya penularan Covid-19 di masyarakat," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 Februari 2022.
 
Pertama, dengan makin banyaknya kasus Covid-19 maka secara proporsional akan makin banyak juga yang sakit sedang atau berat, atau setidaknya membuat beban pelayanan kesehatan makin meningkat. Apalagi sudah dikabarkan dua hari yang lalu bahwa sudah mulai banyak petugas kesehatan yang tertular Covid-19.

Artinya, ia menyatakan penularan Covid-19 di masyarakat harus ditekan agar jumlah yang kasus sedang berat juga dapat dikendalikan. "Dan pelayanan rumah sakit juga dapat lebih optimal, jangan sampai kejadian Juni dan Juli tahun yang lalu terjadi lagi," kata Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.

Potensi bahaya kedua adalah beberapa waktu yang lalu Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebutkan secara jelas bahwa jika lebih banyak penularan Covid-19 berarti lebih banyak kematian akibat Covid-19. Pada 7 Februari ada 82 orang di Indonesia yang meninggal karena Covid-19.

Angka tersebut meningkat lebih dari 15 kali dalam sebulan, dari 7 Januari 2022 dimana ada lima pasien atau kasus kematian akibat Covid-19. "Pengendalian penularan di masyarakat merupakan salah satu upaya penting untuk menekan kasus berat yang dapat menimbulkan kematian," tutur dia.

Ketiga, jika penularan di masyarakat sedang tinggi seperti sekarang, maka virus pasti bereplikasi untuk terus memperbanyak diri dalam penularan. Pada waktu virus bereplikasi maka dapat saja terjadi mutasi. Jika mutasi berkepanjangan maka ini dapat berpotensi menimbulkan varian baru.

"Jadi pengendalian penularan (Covid-19) di masyarakat juga akan sangat berperan untuk mencegah timbulnya lagi varian-varian baru di masa datang," kata Tjandra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus