Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar komunikasi politik Hendri Satrio merespons usulan koalisi permanen untuk mendukung Prabowo Subianto kembali maju di pemilihan presiden atau Pilpres 2029.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria yang akrab disapa Hensa ini mempertanyakan apakah dukungan kepada Prabowo untuk pilpres 2029 satu paket dengan Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat wakil presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hensa, tidak mungkin jika ketua parpol lain di Koalisi Indonesia Maju saat ini juga tidak mengincar menjadi pendamping Prabowo di 2029. "Kalau capres kan sudah pasti pak Prabowo, cawapresnya tetap Gibran atau ganti? Ketum Parpol lain pasti ada yang mengincar jadi cawapresnya Prabowo," ujar Hensa seperti dikutip dari keterangannya, Senin, 17 Februari 2025..
Hensa mengatakan wacana koalisi permanen ini membuktikan analisa dia sebelumnya. Kala itu Hensa menyebut maju menjadi presiden dan wakil presiden tidaklah murah dan mudah meski Mahkamah Konstitusi menghapus ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) pada 2 Januari 2025 lalu.
Hensa sempat menyebutkan, faktor ongkos politik dan investasi elektoral merupakan dua tantangan terbesar para parpol untuk mengusung calonnya sendiri.
"Sekali lagi, ini cukup membuktikan analisa saya sebelumnya jika nanti di 2029 kita tak memiliki banyak calon presiden, faktor finansial dan tabungan elektoral bukanlah hal yang dapat dikejar dengan cepat selama kurang lebih 4 tahun ke depan sejak 2025 ini," kata Hensa.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta kepada partai Koalisi Indonesia Maju plus untuk terus kompak hingga 2029. Praboo juga menawarkan agar koalisi gemuk dari sembilan partai itu diubah menjadi koalisi permanen.
Adapun KIM Plus terdiri dari sembilan partai politik. Awalnya KIM diisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Prima. Koalisi bertambah dengan bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera, Partai Keadilan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo, dan Partai NasDem. Penambahan koalisi inilah yang disebut dengan KIM Plus.
Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman usai menghadiri kegiatan silaturahmi para ketua umum partai KIM plus di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025.
"Koalisinya untuk sampai 2029. Presiden Prabowo Subianto meminta koalisi KIM plus menjadi koalisi permanen," kata Benny di Hambalang, Jawa Barat, Jumat lalu.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini