Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Paket untuk selatan

Jalan dari lubuk silasih ke kerinci rusak berat. timbul ide memisah & membentuk kabupaten sendiri. harun zain dan sutami mengadakan inspeksi. janji su tami jalan tembus ke kerinci segera dibangun. (dh)

22 Januari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SOLOK bagian selatan terkenal potensiil. Tak kurang dari 20 perkebunan besar ada di situ oatarannya luas, sesayup mata memandang sampai ke perbatasan Kerinci. Hasilnya yang utama kopi, teh dan kina sempat meramaikan pelabuhan Teluk Bayur. Tapi semua itu sudah menjadi masa lalu. Bersamaan dengan pecahnya pergolakan daerah tahun 1958 yang silam, daerah Selatan menjadi berantakan. Yang kini tinggal tak lebih dari sisa onderneming. Puing-puing dan jalan setapak di tengah hutan. Tatkala zaman Pelita datang, sentuhan ke Solok Selatan juga terasa kurang. Sebab utama soal komunikasi juga. Selatan bukan saja hancur dalam soal perkebunan tapi juga prasarana jalan. Sepanjang 160 Km jalan dari Lubuk Selasih sampai ke batas Kerinci rusak berat. Malah 40 Km di antaranya sudah membelukar menjadi belantara. Jika ada keinginan memisahkan diri barangkali bukanlah karena diabaikan begitu. Sebab itu ide membentuk kabupaten sendiri (lepas dari Solok) pernah terdengar. Kabupaten itu konon akan disebut Seiliran Batang Hari (SBH) beribukota di Muara Labuh. Ide begini belakangan padam setelah kemungkinan berkabupaten sendiri sudah dibatasi liwat Undang-undang. "Peristiwa Bangla Desh macam begitu tak akan terjadi", begitu gubernur Harun Zain pernah berkelakar. Gubernur Harun memang baru saja menjenguk daerah Selatan selama beberapa hari. Selain sebagai inspeksi biasa kunjungan gubernur ke Solok bagian Selatan itu juga bersama dengan Menteri Sutami. Dan Menteri menyaksikan sendiri bagaimana hancurnya jalan keperbatasan Kabupaten Kerinci itu. Pemuka masyarakat setempat tentu saja melaporkan keadaan mereka yang terkurung begitu. Di depan masyarakat Muara Labuh 3 pekan yang silam, Sutami mengabulkan permintaan itu. "Menjelang Pemilu jalan tembus ke Kerinci mesti jadi", perintah Sutami. Bagi Kerinci manfaat dibukanya jalan itu memang sangat besar. Sejak dulu sebelum berpisah dengan Sumatera Barat masuk propinsi Jambi Kerinci memang banyak tergantung pada kota Padang dan sekitarnya. Apa saja kecuali beras, semua perlu didatangkan. Sejauh ini hubungan yang ada cuma liwat Kabupaten Pesisir Selatan. Tapi apa boleh buat, kondisi jalannya juga jelek. Belakangan 4 jembatan rusak berat. Jadinya pengangkutan kebutuhan pokok Kabupaten Kerinci tertegun-tegun juga. Itulah sebabnya harga minyak tanah dan kebutuhan pokok lainnya 5 kali harga biasa di kota Padang. Itu baru soal logistik. Belum lagi dilihat dari kepentingan pengangkutan hasil produksi ke luar daerah. Dari Kerinci mengalir panili dan juga beras ke pasaran Sumatera Barat. Bayangkan jika keadaan jalan terputus. Produksi masyarakat tentu saja menumpuk. Yang rugi tentu saja petani, yang nyaris hidup semata-mata dari hasil produksi itu. Pilihan liwat Solok memang tepat juga. Bukan cuma untuk kepentingan Kerinci tapi juga bagi Solok Selatan. "Ini benar-benar dwi fungsi", kata seorang pejabat propinsi Sumbar mengomentari instruksi Menteri. Secara psikologis warga Solok Selatan tidak merasa dianak-tirikan. Dan paket Sutarni memang tiba pada saat yang tepat. Apalagi menjelang Pemilu semua sudah harus jadi. Team Bina Marga Instruksi Menteri untuk Selatan itu memang nyaris berjalan secara otomatis. Agaknya baru sehari Menteri tiba kembali di Jakarta menjelang akhir bulan lalu satu team Binamarga sudah datang untuk melakukan survey. Team dari Lembaga Direktorat Penyelidikan Rabu 29 Desember lalu berangkat ke Muara Labuh didampingi Kepala Dinas PU ir. Harun Al-rasyid. "Team mengumpulkan data dan dalam waktu dekat jumlah anggaran diajukan", kata Harun Kepala Dinas PU Sumbar itu kepada TEMPO di Padang. Jalan yang segera akan diperbaiki itu panjang ada 160 Km. "Yang rusak berat sekitar 40 Km" Kepala Dinas PU mengungkapkan lebih lanjut. Adapun jumlah jembatan yang akan diperbaiki dan dibangun ada sekitar 22 buah sampai ke perbatasan Kerinci.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus