Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Partai Koalisi Ganjar-Mahfud Tak Solid. Mengapa?

Partai pendukung Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran tak solid menjelang Pemilu 2024. Sebagian berfokus pada pemilihan legislatif.

17 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKRETARIS Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto sibuk menyiapkan instruksi khusus pada 15 Desember 2023. Isinya menginstruksikan semua calon legislator PDI Perjuangan mengkampanyekan Ganjar-Mahfud Md. dan memastikan perolehan suara calon presiden-wakil presiden itu lebih besar dari raihan para caleg di tiap daerah pemilihan. “Agar geraknya seirama dalam pileg dan pilpres,” kata Hasto kepada Tempo di Menteng, Jakarta Pusat, 15 Desember 2023.

Meski baru diurus, instruksi itu sudah terdengar hingga dewan pimpinan cabang (DPC) PDIP di berbagai kabupaten/kota. Di Solo, Jawa Tengah, misalnya, calon legislator dan DPC sudah membuat pakta integritas yang berisi sanksi dan reward. Pengurus daerah akan mengevaluasi calon legislator yang lolos ke parlemen tapi gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di daerahnya.

“Kalau terbukti pemenangan Ganjar-Mahfud tak signifikan, mereka bisa tak dilantik jadi anggota dewan perwakilan rakyat daerah,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Solo Her Suprabu kepada Tempo, 15 Desember 2023. Langkah itu diambil karena calon legislator bisa saja hanya bekerja untuk lolos ke parlemen tapi tak maksimal mengkampanyekan Ganjar-Mahfud.

Pengurus partai banteng pun menemukan ada calon legislator yang dibantu oleh tim sukses yang juga membantu pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024. Her menyatakan sudah memetakan calon legislator yang perlu didorong lebih keras memenangkan Ganjar-Mahfud.

Tiga petinggi PDIP dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyebutkan mesin partai juga belum panas. Termasuk di Jawa Tengah, yang menjadi lumbung suara PDIP. Sepanjang pekan lalu, Tempo menyusuri sejumlah kabupaten dan kota di provinsi itu. Di Semarang, Tegal, dan Cilacap, baliho Ganjar-Mahfud jauh lebih sedikit dibanding Prabowo-Gibran.

Sebagian calon legislator PDIP juga tak menyertakan foto pasangan itu di alat kampanye mereka. Seorang petinggi di TPN Ganjar-Mahfud mengatakan pengerahan alat peraga kampanye memang sengaja ditahan. Rencananya serbuan alat kampanye baru dilakukan 10-20 hari menjelang pencoblosan pada 14 Februari 2024.

Salah satu penyebab mesin PDIP tak kunjung panas adalah masih ada pendukung Puan Maharani yang setengah hati mengkampanyekan Ganjar Pranowo. Puan menjadi rival Ganjar dalam pemilihan calon presiden di lingkup internal PDIP.

Di Jawa Tengah, pendukung Puan tak bisa disepelekan. Ketua Pemenangan Pemilu PDIP yang juga Ketua Dewan Pengurus Daerah PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, adalah pendukung Puan. Bambang Pacul gencar menyuarakan penolakan terhadap Ganjar sebelum Ketua Umum PDIP memilih mantan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai capres.

Hingga 16 Desember 2023, Bambang Pacul tak merespons pertanyaan yang dilayangkan Tempo. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membantah kabar bahwa pengurus dan kader partai di Jawa Tengah tak solid. “Mas Pacul sudah berjanji memenangkan capres-cawapres di Jawa Tengah,” kata Hasto.

Menurut Hasto, pada 10 Desember 2023, PDIP memanggil 18 pengurus provinsi yang daerahnya menjadi basis suara PDIP dalam Pemilihan Umum 2019. Pengurus pusat meyakini 18 daerah itu menjadi target lawan politik mereka, khususnya di Pulau Jawa. Hasto menyatakan partainya juga mengubah desain pemenangan setelah Presiden Joko Widodo berbalik mendukung Prabowo-Gibran.

Bagaimanapun, dinginnya mesin PDIP ikut berdampak pada elektabilitas Ganjar-Mahfud. Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada 11 Desember 2023 menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud terjun bebas di angka 15,3 persen, anjlok ke peringkat ketiga di bawah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (16,7 persen) dan Prabowo-Gibran (39,3 persen). Adapun undecided voter mencapai 28,7 persen.

Belum solidnya dukungan untuk Ganjar-Mahfud juga tampak dari partai politik lain, seperti Partai Persatuan Pembangunan. Suara di akar rumput partai Ka'bah terpecah ke Anies Baswedan. Pada 1 Desember 2023, misalnya, sejumlah kader PPP di Yogyakarta mendeklarasikan dukungan kepada Anies. Kader PPP Yogyakarta, Nana Yushendra, menyebutkan Anies direkomendasikan ulama. 

Hasil sigi Poltracking pada 28 Oktober-3 November 2023 sebenarnya menunjukkan kondisi serupa, yaitu 38,5 persen pemilih PPP condong memilih Anies-Muhaimin ketimbang Ganjar-Mahfud yang hanya 28,2 persen.

Juru bicara PPP sekaligus Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Usman Tokan, menyebutkan gerakan itu hanya bagian kecil dari kader PPP yang pragmatis. Ia menyatakan pelaksana tugas Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, aktif turun hingga ke pengurus anak cabang. “Kami all-out memenangkan Ganjar-Mahfud,” tutur Usman, 15 Desember 2023.

Bukan hanya di koalisi Ganjar-Mahfud, mesin partai di kubu Prabowo-Gibran pun tak solid memenangkan pasangan nomor dua itu. Seorang petinggi partai pendukung Prabowo-Gibran mengakui partainya lebih berfokus pada pemilu legislatif. Sebab, efek ekor jas pencalonan Prabowo-Gibran lebih banyak didapat oleh Partai Gerindra.

Narasumber yang sama juga menyebutkan bahwa partainya sulit menggaungkan nama Gibran. Sebab, sebagian besar pemilih partainya menganggap Gibran bisa maju sebagai cawapres setelah Mahkamah Konstitusi memuluskan jalan putra sulung Presiden Jokowi itu. Putusan MK membolehkan kepala daerah berusia kurang dari 40 tahun menjadi capres-cawapres.

Partai Demokrat pun terlihat lebih banyak menampilkan gambar Prabowo ketimbang Gibran. Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani berkilah bahwa alat peraga kampanye telah diproduksi sebelum Gibran menjadi calon wakil Prabowo. Kamhar mengatakan partainya telah menyiapkan sejumlah alternatif desain alat peraga kampanye.

Sebagian desain itu juga menampilkan wajah Gibran. Nantinya para calon legislator bisa memilih desain yang sesuai dengan karakter pemilih di daerah masing-masing. “Jika kemudian lebih banyak yang hanya menampilkan gambar Prabowo, itu menyesuaikan dengan aspirasi dari setiap dapil (daerah pemilihan),” kata Kamhar, 16 Desember 2023.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi mengklaim partainya sudah membuat banyak baliho hingga spanduk untuk Prabowo-Gibran. “PAN sudah tiga kali ini mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Jadi ya tidak usah lagi diragukan militansi dan perjuangannya,” ucap Viva, 9 November 2023.

Partai nonparlemen seperti Partai Bulan Bintang pun tak bisa maksimal mendukung Prabowo-Gibran. Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor mengatakan terdapat keterbatasan sumber daya dan pendanaan yang membuat alat peraga kampanye menjadi sedikit. “Kami hanya mencetak 50 ribu spanduk. Ini sangat kurang,” kata Afriansyah, 12 Desember 2023. 

Ferry—panggilan Afriansyah—justru berharap dukungan terhadap Prabowo-Gibran bisa memberi efek ekor jas kepada PBB. Dari tiga pemilu terakhir, partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra itu gagal lolos ambang batas parlemen. “Mendapat suara 4 persen itu berat. Dengan mendukung Prabowo, siapa tahu kami bisa mendapat limpahan suara,” ujar Ferry.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Raymundus Rikang, Hussein Abri Dongoran, dan Sephtia Ryantie dari Solo berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Baliho Minus Putra Sulung"

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus