Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Mengapa Koalisi Anies-Muhaimin Pecah?

Koalisi Anies-Muhaimin retak saat menghadapi Pemilu 2024. Berdampak pada kampanye partai politik.

17 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AHMAD Ali masih pelesiran ke Jerman ketika memimpin rapat Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas Amin melalui telekonferensi video pada 2 Desember 2023. Forum itu mengevaluasi kampanye Anies-Muhaimin di berbagai daerah. Kepada hadirin, termasuk Kapten Timnas Amin, Muhammad Syaugi, Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu mempersoalkan kekuranghebohan kegiatan yang dihadiri Anies.

Ali menyebutkan kampanye Anies Baswedan masih terlalu lengang. Mengaku telah bekerja dan bersafari politik dengan bekas Gubernur DKI Jakarta itu selama lebih dari setahun, Ali bersumbar punya resep untuk membuat massa membeludak saat Anies berkampanye. “Kami gas terus karena kampanye tinggal dua bulan,” kata Ali kepada Tempo, 14 Desember 2023.

Hari itu menjadi debut Ali sebagai pelatih kepala atau head coach Timnas Amin. Jabatan tersebut baru diberikan Anies kepada Ali pada 21 November 2023. Posisi Ali di tim kampanye Anies awalnya bukan pelatih kepala. Dia menjadi salah satu kandidat kapten—jabatan yang sekarang dipegang Syaugi.

Selain Ahmad Ali, mantan Ketua Tim Delapan, Sudirman Said, berpeluang menduduki posisi itu. Tim Delapan berisi kolega Anies dan perwakilan tiga partai—NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera—yang hampir mengusung Anies sebagai calon presiden. Kongsi itu batal karena Demokrat hengkang setelah Anies meminang Muhaimin Iskandar.

Ali hampir saja diumumkan sebagai Kapten Timnas Amin pada 12 November 2023. Dua kolega Anies bercerita, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu sudah tiba di markas pemenangan Timnas Amin di Jalan Diponegoro Nomor 10, Jakarta Pusat, lewat tengah hari. Padahal acara pengumuman baru akan dimulai sore.

Orang dekat Anies menyaksikan Ali sempat menjajal kostum Kapten Timnas Amin yang disiapkan tim sekretariat. Pengusaha nikel itu sempat menggerutu karena ukuran pakaian tersebut kurang pas. Mendekati pembukaan acara, para pewarta berangsur-angsur datang. Namun Anies tak kunjung tiba dan kepastian pengumuman masih berkabut.

Di tengah situasi itu, sejumlah orang di lingkaran inti Anies menerima pesan soal rekam jejak Ali. Isinya tentang potensi kasus hukum yang bisa menjerat politikus asal Morowali, Sulawesi Tengah, itu. Ali belakangan membantah jika disebut tersangkut perkara di lembaga penegak hukum. “Saya tak pernah terlibat kasus,” ujarnya.

Namun, pada Februari 2022, Ali mengaku pernah terlibat kasus narkotik dan diadili di Pengadilan Negeri Palu. Majelis hakim menyatakan Ali bersalah dan menjatuhkan vonis penjara tiga bulan yang dijalani Ali pada 2003. Ali waktu itu merespons laporan investigasi majalah ini soal tambang nikel miliknya di Sulawesi Tengah.

Lima narasumber di tim kampanye Anies menyebutkan informasi soal rekam jejak Ali membuat dia urung menjadi kapten. Sekretaris Jenderal Timnas Amin, Novita Dewi, diminta mengabarkan kepada Ali bahwa acara pengumuman kapten batal. Ali dan sejumlah petinggi koalisi, seperti Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi, yang kadung datang kemudian balik kanan.

Juru bicara Timnas Amin, Angga Putra Fidrian, waktu itu berdalih acara pengumuman kapten tim kampanye dibatalkan karena para anggota masih berada di daerah. Anies disebut ingin menunggu semua personel hadir di pos Timnas Amin. “Beberapa anggota tim yang akan diumumkan berada di daerah pemilihan calon legislator,” kata Angga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari yang sama dengan batalnya pengumuman, Ali menemui sejumlah elite NasDem di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat. Politikus NasDem yang hadir dalam pertemuan itu bercerita, Ali mengaku mendapat tawaran dari Anies untuk menjadi ketua tim. Karena itu, Ali meminta masukan dari para koleganya di partai.

Seorang petinggi NasDem menyarankan Ali mengelola tim pemenangan dengan pendekatan partai. Di tengah pertemuan, Ali menelepon Anies dan menyampaikan ingin minta izin dulu kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Namun pengurus NasDem mendapat kabar bahwa orang dekat Anies di Tim Delapan keberatan terhadap dominasi partai itu di tim pemenangan.

Sinyal Ali batal menjadi kapten sudah tampak sehari sebelumnya. Orang dekat Anies bercerita, bekas Rektor Universitas Paramadina itu mengumpulkan beberapa tokoh yang akan masuk Timnas Amin di rumah pribadinya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Penolakan muncul dari perwakilan partai karena alasan elektoral.

Menurut narasumber ini, NasDem akan mendapat efek ekor jas paling besar jika Ali menjadi kapten. Selain didukung NasDem, Anies disokong Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa. Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, membenarkan bila partainya disebut keberatan jika ketua tim berasal dari partai pendukung. “Ada peluang vested interest ke partai,” ujar Mabruri.

Tiga narasumber di tim pemenangan Anies menyebutkan friksi terjadi karena pembagian peran. Menurut mereka, para kolega Anies telah mendampingi bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sejak di Balai Kota. Orang dekat Anies, seperti Sudirman Said dan Dadang Juliantara, pun ikut menyusun platform dan program sejak menjadi anggota Tim Delapan.

Anies lalu meleburkan tim yang membantunya itu dengan perwakilan partai politik. Dua orang dekat Anies menyebutkan pendiri Indonesia Mengajar itu mencoba membagi peran antara tokoh profesional dan elite partai. Sudirman, misalnya, sempat didapuk menjadi executive co-captain, semacam ketua harian tim di bawah ketua. Tapi jabatan itu tak jadi diberikan kepada Sudirman.

Tokoh profesional di lingkaran Anies belakangan berperan penting dalam merumuskan substansi kampanye. Di antaranya materi debat calon presiden. Yang memperkuat kelompok ini antara lain mantan Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Thomas Lembong, dan eks Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, Amin Subekti.

Anggota tim Anies bercerita, para tokoh itu mendampingi Anies dalam simulasi debat sebelum acara resmi yang digelar Komisi Pemilihan Umum pada 12 Desember 2023. Thomas, misalnya, memberi masukan soal urgensi menanyakan kasus pelanggaran hak asasi manusia kepada calon presiden Prabowo Subianto. Topik hak asasi akhirnya tak diangkat Anies.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali tak mempersoalkan kegagalannya menjadi Kapten Timnas Amin. Bagi politikus 54 tahun itu, bekerja di belakang layar merupakan pilihan terbaik untuk menyokong Anies-Muhaimin. “Sebagai pelatih kepala, saya punya kewenangan mengganti pemain,” tuturnya.

Ali mengakui ada pihak yang tak puas terhadap proses pembentukan Timnas Amin. Dia menyebutkan perbedaan sikap di antara anggota tim kampanye semestinya ditekan agar bisa berfokus memenangkan Anies-Muhaimin.

Pada 15 Desember 2023, Co-Captain Timnas Amin, Sudirman Said, mengatakan timnya harus solid karena menghadapi lawan yang berat dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024. Menurut dia, Anies berkali-kali menyampaikan bahwa tim yang kompak pun sulit menandingi kompetitor yang punya dukungan dan logistik lebih banyak. Apalagi tim yang tak harmonis.

Meski begitu, Sudirman mengakui ada dinamika dalam setiap organisasi. “Tapi semua pihak berfokus untuk pemenangan Anies-Muhaimin,” kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu lewat pesan WhatsApp.

Juru bicara Timnas Amin, Pipin Sopian, mengatakan semua pihak sudah menerima keputusan Anies dalam penentuan kapten. Pipin menyebutkan Anies dan Muhaimin sejak awal mempertimbangkan Muhammad Syaugi, mantan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, karena kompetensinya. “Pak Syaugi gesit dan bisa mengontrol semua bidang,” ucap politikus PKS itu.

•••

BUKAN cuma dalam soal pembentukan tim, koalisi pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga belum gaspol mengkampanyekan pasangan itu. Salah satunya tampak dari baliho Anies-Muhaimin yang lebih sedikit dibanding dua pasangan lain. Persoalan baliho ini mendapat perhatian Anies ketika ia berkunjung ke Medan, Sumatera Utara, 3 Desember 2023.

Anies mengatakan alat kampanyenya memang masih sedikit karena ia ingin menyampaikan gagasan dan programnya langsung kepada pemilih. “Daripada baliho di mana-mana tapi tak ada gagasan yang dimunculkan,” kata Anies.

Seorang petinggi Partai NasDem bercerita, partainya belum jorjoran memasang billboard Anies-Muhaimin karena persoalan logistik. NasDem berupaya mengatur logistik untuk berjaga-jaga andai pemilihan presiden berlangsung dua putaran. Menurut narasumber ini, NasDem berfokus membagikan alat peraga kampanye berwujud stiker ke rumah-rumah konstituen.

Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia NasDem Taufik Basari mengklaim partainya sudah optimal mengkampanyekan Anies lewat alat peraga seperti baliho. Dia mengakui kampanye calon presiden membutuhkan biaya yang besar. Ia membantah jika partainya disebut mengalami kesulitan pendanaan karena menyokong Anies sebagai calon presiden. “Kami sudah all-out,” ujar Taufik.

Urusan memimpin tim pemenangan daerah dan saksi juga menjadi polemik di koalisi Anies-Muhaimin. Seorang petinggi koalisi dan kolega Anies menyebutkan partai pengusung khawatir jika saksi dan koordinator tim daerah diserahkan kepada salah satu partai saja. Menurut mereka, perolehan suara partai lain bisa berkurang jika saksi didominasi kader partai tertentu.

Kolega Muhaimin di Partai Kebangkitan Bangsa menyebutkan masalah bagi-bagi peran untuk partai koalisi sudah ada jalan keluarnya. PKB, misalnya, bersama-sama Partai Keadilan Sejahtera dan NasDem memimpin pemenangan di DKI Jakarta dan Banten. Adapun koordinator di provinsi lain yang menjadi lumbung suara diserahkan kepada kekuatan partai pengusung di sana.

Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan tim kampanye Anies bersepakat bahwa partai pengusung yang unggul di suatu daerah akan memimpin tim kampanye. Dia mencontohkan PKS mempunyai perolehan suara paling besar di Jawa Barat, yakni 3,3 juta suara pada Pemilu 2019. Karena itu, Anies menunjuk Ketua PKS Jawa Barat Haru Suandharu memimpin tim pemenangan di sana.

Menurut Mabruri, PKS juga sudah diserahi tanggung jawab memimpin koordinator saksi Anies-Muhaimin. “Kader PKS yang paling militan saat menjadi saksi di tempat pemungutan suara,” katanya.

Ketua PKB Faisol Riza mengakui PKS punya basis akar rumput yang kuat di sejumlah daerah, seperti Jawa Barat. Sedangkan PKB unggul di kawasan seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di dua provinsi itu, PKB meraup sedikitnya 6,9 juta suara pada Pemilu 2019.

Faisol menyebutkan PKB akan memegang koordinasi saksi pemenangan Anies-Muhaimin di dua provinsi kunci di Pulau Jawa itu. “Kami berbagi peran dengan PKS dan NasDem untuk menjaga suara Anies dan Muhaimin,” tutur Ketua Komisi Perdagangan DPR itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Ban Kapten Pemecah Kongsi"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus