Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menunda ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebagai syarat mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN). Ketua Tim Pelaksana LTMPT, Mohammad Nasih, mengatakan penundaan ujian masuk universitas ini dilakukan karena mempertimbangkan merebaknya wabah Covid-19. "Pendaftaran dan pelaksanaan UTBK akan diumumkan lebih lanjut," kata Nasih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan penundaan UTBK tertuang dalam Surat Edaran LTMPT Nomor 09/SE.LTMPT/2020 yang terbit pada Senin lalu. Sedianya, pendaftaran UTBK dimulai pada 30 Maret mendatang. Sedangkan pelaksanaan ujian akan digelar pada 20 April. Tak hanya jadwal UTBK, LTMPT juga menunda pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pengumuman seleksi lewat jalur prestasi itu diundur dari 4 April menjadi 8 April mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasih menuturkan penundaan UBTK dan SBMPTN bakal sedikit mempengaruhi kegiatan akademis periode 2020-2021. Untuk itu, dia meminta universitas mengantisipasinya dengan menggeser jadwal perkuliahan di semester gasal. "Paling memotong libur semester gasal yang biasanya 1,5 bulan tinggal setengah bulan," kata Rektor Universitas Airlangga, Surabaya, itu.
Meski begitu, Nasih memastikan penundaan seleksi masuk perguruan tinggi tidak akan mengubah tahun ajaran. Hal itu selaras dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bahwa SBMPTN akan tetap berlangsung. "SBMPTN ada kemungkinan besar akan sedikit ditunda, tapi dipastikan tetap ada karena anak-anak harus masuk perguruan tinggi," ujar Nadiem.
Nadiem mengatakan saat ini pemerintah masih memikirkan metode terbaik untuk melakukan tes SBMPTN ini. Salah satunya melakukan ujian secara bergantian. "Apakah kami akan melakukan metode rolling atau shifting dengan mengikuti standar protokol kesehatan, mekanismenya sedang kami rumuskan dan akan kami umumkan dalam beberapa waktu ke depan," katanya.
Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Panut Mulyono, mengatakan pelaksanaan UTBK sangat berisiko dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini. Dia menyarankan agar jadwal pelaksanaan UTBK tidak bersamaan dengan agenda orientasi penerimaan mahasiswa baru. UGM menjadwalkan orientasi mahasiswa baru atau Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) pada Agustus. "Mundurnya jangan terlalu dekat dengan penerimaan mahasiswa semester baru," kata Panut.
UGM saat ini berfokus pada persiapan orientasi mahasiswa baru. Seiring dengan pandemi Covid-19, UGM belum mengambil keputusan apakah akan ada orientasi mahasiswa baru seperti dalam kondisi normal atau tidak. Orientasi mahasiswa baru ini, menurut dia, penting dilakukan agar mahasiswa mengenal kehidupan kampus dan teman-teman baru. "Kurang baik kalau langsung ikut perkuliahan," kata dia.
Berdasarkan kalender akademis, Panut menjelaskan, merebaknya wabah Covid-19 tidak akan mempengaruhi tahun ajaran baru karena UGM tidak meliburkan aktivitas perkuliahan. Ia mencontohkan, ujian tengah semester tetap berlangsung dengan ketentuan setiap fakultas diberi keleluasaan untuk mengaturnya. Misalnya di Fakultas Teknik, para dosen mengunggah soal ujian ke sistem UGM. Dosen mendistribusikan soal melalui surat elektronik ataupun aplikasi pesan WhatsApp. Ujian dibuat dengan metode open book dan jawaban dikirimkan melalui Internet. "Harapannya tidak mundur dan sesuai dengan jadwal," ucap dia.
Di sisi lain, Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, mengatakan belum bisa memastikan langkah yang diambil menyusul penundaan ujian masuk universitas. Ari mengatakan bakal menunggu instruksi pemerintah untuk menyusun antisipasi dari mundurnya jadwal seleksi. "UI masih menunggu hasil kajian pelaksanaan seleksi selama masa Covid-19," kata Ari. DEWI NURITA | KUKUH WIBOWO | SHINTA MAHARANI | ADE RIDWAN | MAYA AYU PUSPITASARI
Pemerintah Pertimbangkan Ujian Masuk Universitas secara Bergantian
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo