Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Pemilu 2024 nanti, jumlah pemilih di Indonesia diperkirakan mencapai 187 juta orang. Menurut Komisi Pemilih Umum (KPU), kelompok muda terutama generasi milenial dan Gen Z akan menjadi pemilih terbesar pada Pemilu tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan KPU memperkirakan bahwa 60 persen dari seluruh pemilih pada Pemilu 2024 adalah generasi muda. Berdasarkan laman kpu.go.id, tak hanya jumlahnya yang besar, generasi milenial dan Gen Z juga dianggap sangat penting bagi hasil Pemilu karena mereka dikenal aktif di media sosial dan memiliki kepekaan terhadap isu-isu sosial dan politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KPU mencatat bahwa generasi milenial dan Gen Z cenderung tidak apolitis, melainkan lebih sadar terhadap isu sosial dan politik yang ada di Indonesia.
Hal ini didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yang menunjukkan bahwa mayoritas generasi milenial dan Gen Z memiliki minat terhadap kegiatan politik dan cenderung aktif terlibat dalam kegiatan sosial.
Meski cenderung aktif, namun KPU juga menyadari bahwa masih banyak generasi milenial dan Gen Z yang belum memiliki hak pilih karena belum memenuhi syarat umur. Oleh karena itu, KPU menargetkan untuk terus mengkampanyekan pentingnya partisipasi politik dan hak memilih kepada generasi muda.
Hal ini sejalan dengan program yang dijalankan KPU, yaitu Program Pemilih Pemula yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi politik generasi muda dan memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya hak suara.
Pemilih perempuan
Tak hanya generasi muda, KPU juga menganggap penting peran pemilih perempuan dalam Pemilu 2024. Berdasarkan data dari KPU, jumlah pemilih perempuan di Indonesia mencapai lebih dari 96 juta orang atau sekitar 51 persen dari total jumlah pemilih.
KPU menilai bahwa pemilih perempuan memiliki pengaruh besar dalam menentukan hasil Pemilu karena mereka cenderung lebih kritis dan terbuka dalam memilih calon yang akan dipilih.
Meski jumlah pemilih perempuan cukup besar, masih banyak pemilih perempuan yang belum memanfaatkan hak suara mereka. Oleh karena itu, KPU juga mengkampanyekan pentingnya partisipasi politik dan hak memilih kepada pemilih perempuan.
Hal ini penting untuk meningkatkan partisipasi politik dan memberikan kesadaran kepada pemilih perempuan akan pentingnya suara mereka dalam menentukan masa depan bangsa.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi politik generasi muda dan pemilih perempuan, KPU mengajak semua pihak untuk terus mendorong dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi politik dan hak memilih. Dengan begitu, diharapkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 akan semakin tinggi dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk Indonesia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.