Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pernak-pernik Peristiwa Sebelum Muktamar Luar Biasa PBNU Digelar Desember Ini

Wacana Muktamar Luar Biasa PBNU yang dikabarkan sejak September lalu akan digelar Desember ini. Apa saja peristiwa yang mengiringinya?

3 Desember 2024 | 17.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB masih berlanjut. Upaya PBNU menggelar muktamar tandingan untuk ‘meluruskan’ PKB justru berbuntut protes sejumlah elite organisasi Islam ini. Dinilai kontroversial, kepemimpinan PBNU diusulkan dirombak lewat Muktamar Luar Biasa (MLB).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desus Muktamar Luar Biasa PBNU ini digaungkan pada September lalu seiring upaya organisasi pimpinan KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya berupaya ‘menjegal’ Muhaimin Iskandar dari kursi Ketua Umum PKB. Pencetusnya adalah kelompok yang menamakan diri Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terkini, Ketua Presidium PO & MLB NU Abdussalam Shohib atau Gus Salam memastikan agenda Pramuktamar Luar Biasa NU siap dilaksanakan di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Desember 2024 ini. Meski mendapatkan sejumlah penolakan dari beberapa pihak, agenda tersebut akan tetap dilaksanakan pada pekan kedua atau ketiga Desember.

“Iya, InsyaAllah antara minggu kedua atau minggu ketiga Desember ini di Surabaya,” ungkap Gus Salam yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang itu, kepada media, Ahad, 1 Desember 2024.

Tempo merangkum pernak-pernik peristiwa menjelang MLB PBNU:

Awal mula munculnya wacana agenda MLB PBNU

Telah digaungkan sejak September lalu, menurut Gus Salam saat itu, MLB PBNU digagas para kiai NU yang kecewa dengan kepengurusan PBNU saat ini. Bahkan, pihaknya juga membuka hotline pengaduan. Layanan ini disediakan bagi warga dan pengurus NU se-Indonesia. Tujuannya agar mereka bisa leluasa menyampaikan uneg-uneg dan memberikan kritik terhadap PBNU.

“Kekecewaan itu antara lain karena seperti ada miss management dalam pengelolaan organisasi. Dimulai dari kasus Bendum PBNU yang divonis korupsi, politisasi satu abad NU oleh Menteri BUMN, pemecatan dan pembekuan PCNU serta PWNU yang tidak sesuai prosedur organisasi, pecah belah antar-pesantren dan warga NU,” kata Abdussalam yang juga pernah dipecat sebagai Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.

Pimpinan PBNU kumpulkan jajaran PWNU se-Indonesia

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjennya Gus Saifullah Yusuf mengumpulkan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU se-Indonesia untuk rapat koordinasi di Hotel Bumi, Surabaya, Sabtu, 30 November 2024. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu ialah penolakan terhadap MLB PBNU, yang rencananya mulai digulirkan Desember 2024 ini.

Dalam forum tersebut, kata Gus Yahya, para pengurus PWNU se-Indonesia sepakat menolak rencana MLB. Ia sendiri mengaku tak paham apa urgensi sehingga MLB itu terus didorong segelintir kelompok. Gus Yahya mengatakan, dalam forum, para pemimpin PWNU se-Indonesia siap menolak rencana MLB tersebut karena dianggap kan mengganggu integritas organisasi.

“PWNU-PWNU tadi mengatakan bahwa apapun upaya orang untuk mengganggu integritas organisasi akan mereka tolak, termasuk mereka yang sekarang bicara soal MLB,” kata Gus Yahya saat ditemui usai rakor.

Gus Yahya sebut MLB PBNU bukan aspirasi pengurus

Dalam kesempatan yang sama, Gus Yahya juga menyebut bahwa MLB PBNU bukan aspirasi Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU se-Indonesia. Karenanya, pihaknya menyebut ilegal dan hanya untuk menyerang PBNU. Kakak dari eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini juga menegaskan bahwa MLB tersebut tidak bisa mengganggu kepengurusan PBNU saat ini.

“Kalau mau bikin organisasi baru enggak apa-apa, bikin sendiri saja karena bukan permintaan PWNU se-Indonesia,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya minta jajaran NU tetap kompak

Di sisi lain, Gus Yahya juga meminta semua jajaran NU memperkuat konsolidasi internal setelah Pemilu dan Pilkada 2024. Saat ini, kata dia, momentum itu sudah selesai dan sudah saatnya kembali berkonsentrasi untuk organisasi sehingga perlu dilakukan rekonsolidasi.

“Pemilu presiden dan pilkada adalah momentum yang harus dilewati dan tidak bisa menghindar. Tapi harus ingat bahwa tujuan kita tidak terletak pada pemilu presiden, pemilu, atau pilkada, tapi masa depan yang gemilang bagi NU,” ujar Gus Yahya dalam keterangan yang diterima pada Ahad, 1 Desember 2024.

Dalam pelantikan PWNU Jawa Timur di kompleks Universitas Hasyim Asy’ari, Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Sabtu, Gus Yahya menuturkan telah memulai konsolidasi internal dengan mengumpulkan seluruh PWNU se-Indonesia. Kegiatan tersebut mengeluarkan kesepakatan bersama yang juga dimuat dalam pernyataan bersama bahwa seluruh jajaran NU, mulai dari PBNU, PWNU, hingga pengurus ranting adalah satu.

“Kami senantiasa bersama, tidak terpisahkan, tidak mau diganggu karena kami punya tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bersama. Begitu juga dengan PWNU lain, sudah dilatih semua,” kata dia.

Tanggapan Gus Salam soal rencana MLB PBNU disebut Ilegal

Gus Salam menanggapi santai perihal pernyataan Gus Yahya yang menyatakan MLB PBNU ilegal lantaran ditolak oleh PWNU se-Indonesia. Menurut dia, PWNU se-Indonesia menolak MLB PBNU karena terkena tekanan. Dia mengklaim para pengurus kerap mendapat ancaman jika tak mengikuti perintah dari pimpinan PBNU.

“Kami memahami kondisi psikis PWNU dan PCNU yang selalu kena tekanan, intimidasi, dan arogansi PBNU. Sehingga, mereka secara verbal mengikuti saja keinginan PBNU untuk menghindari pemecatan, pembunuhan karakter, dan lainnya,” katanya.

Gus Salam pun menegaskan, Presidium PO & MLB NU tidak gentar. Mereka akan terus berkomunikasi intens dengan PWNU dan PCNU se-Indonesia secara tertutup untuk menghindari intimidasi. Gus Salam juga optimistis MLB NU dapat terlaksana dalam waktu dekat. Saat ini, pihaknya tengah mengatur strategi untuk meminimalisir kegaduhan.

Hanaa Septiana dan Anastasya Lavenia Y berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus