Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pernyataan Lengkap Miftah Maulana Mundur sebagai Utusan Khusus Presiden dan Respons Prabowo

Pernyataan lengkap Miftah Maulana saat mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden. Bagaimana tanggapan Prabowo?

7 Desember 2024 | 07.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberikan selamat kepada Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman (kiri) usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024. ANTARA /Sigid Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau kerap dipanggil Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Pengunduran diri ini disampaikan dalam konferensi pers di kediamannya, Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta, pada Jumat siang, 6 Desember 2024.

“Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan keputusan yang sudah saya renungkan sangat mendalam setelah berdoa, bermusahabah, dan istikarah. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Miftah, pada 6 Desember 2024.

Miftah mengungkapkan, keputusan mundur itu bukan karena ditekan oleh siapa pun dan bukan permintaan siapa pun, melainkan tanggung jawabnya kepada Prabowo. 

"Keputusan mundur ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia," ucapnya diiringi isak tangis. 

Miftah juga menyampaikan terima kasih kepada Prabowo atas amanat kepercayaan yang sudah diberikan. Menurutnya, keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur, melainkan langkah awal untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam.

Setelah itu, Miftah mengutip kisah hidupnya sebelum masuk dalam kabinet Prabowo. 

"Seorang berjiwa kstaria pernah berkata, kalau jabatan itu hanya titipan sementara, karena itu adalah sarana berbuat kebaikan," ujarnya.

Atas dasar itu, sebagai pendakwah dan pelayan umat, Miftah merasa jika pengabdian kepada bangsa dan negara tidak terbatas pada satu jabatan dan kedudukan semata, tetapi mencakup seluruh ruang untuk memberikan manfaat kepada banyak orang.

Kemudian, Miftah meminta maaf kepada Prabowo, tetapi tidak diungkapkan alasan permintaan maaf tersebut. 

"Saya mohon maaf, belum bisa menjadi seperti yang diharapkan Bapak Presiden. Saya berterimakasih kepada Bapak Presiden, karena dari bapak saya belajar menjadi seorang ksatria,” kata Miftah. 

Selain Prabowo, Miftah juga berterima kasih kepada publik. "Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan, kekhilafan, atas kesalahan yang saya buat, baik sengaja atau tidak. Saya memohon maaf, dari lubuk hati yang paling dalam, karena saya yakin kebenaran hanya milik Allah,” ujar Miftah. 

Miftah menyatakan telah berjanji kepada dirinya, akan terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Ia akan tetap membawa pesan pesan moral, toleransi, dan semangat kebangsaan. Bahkan, ia pun akan menjadikan keberagaman sebagai semangat persatuan, bukan memecah belah.

Tanggapan Prabowo Subianto

Presiden Prabowo menilai keputusan Miftah untuk mundur sebagai Utusan Khusus Presiden merupakan tindakan bertanggung jawab karena yang paling penting adalah kesadaran salah ucap. Prabowo juga meyakini, Miftah memang sering bergaul dan berceramah di kalangan bawah. 

“Bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, menghina. Terlepas salah ucap, beliau sadar beliau salah, tanggung jawab. Mundur, saya kira itu jelas,” kata Prabowo, pada 6 Desember 2024.

Prabowo mengaku belum melihat langsung video ucapan Miftah yang menghina tukang es. Namun, ia sudah mendapatkan laporan tentang pengunduran diri Miftah. 

“Nanti kita cari,” kata Mantan Menteri Pertahanan ini saat ditanya kandidat pengganti Miftah Maulana. Prabowo juga akan menerima masukan dari kalangan dan ormas keagamaan untuk mengisi posisi ini. 

Pribadi Wicaksono dan Daniel A. Fajri turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: Buntut Mengolok Penjual Es Teh, Miftah Maulana Disorot PM Malaysia, Tokoh Agama, Politikus, Berakhir Mundur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus