Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin jalannya upacara Hari Lahir Pancasila di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Kamis pagi, 1 Juni 2023. Dalam acara itu, Jokowi tampak menggunakan pakaian adat Kesultanan Deli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi yang menjadi inspektur upacara nampak memakai basecap berwarna hitam dengan corak batik berwarna emas serta sarung dan penutup kepala berwarna senada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam acara tersebut, sejumlah tamu yang hadir juga menggunakan baju adat dari berbagai daerah. Adapun beberapa pejabat yang hadir di acara itu seperti Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet, Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-11 Boediono, para menteri Kabinet Indonesia Maju, hingga ketua umum partai politik.
Puan Maharani dalam upacara nampak bertugas membacakan naskah Pancasila. Sementara Bamsoet ditugasi membacakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam acara tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa pesan saat pidato. Mulai dari soal pembangunan, kedaulatan negara, hingga pemilu 2024.
Singgung keberlanjutan pembangunan
Jokowi menyinggung soal keberlanjutan pembangunan saat berpidato di upacara memperingati Hari Lahir Pancasila. Jokowi menyebut Pancasila saat ini telah menjadi pondasi negara membuat Indonesia bisa keluar dari berbagai macam krisis. Menurut Jokowi, ideologi Pancasila harus terus dipegang teguh untuk kemajuan bangsa.
"Kita saat ini berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata, butuh kesinambungan dan keberlanjutan. Personel dalam pemerintah bisa berganti, tapi perjuangan tak boleh berhenti," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan pihaknya telah melakukan reformasi struktural agar keadilan pemerataan dan kesejahteraan bisa tercapai. Ia juga mengungkit soal hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang bertujuan memanfaatkan kekayaan alam negeri agar lebih maksimal bagi kesejahteraan rakyat.
"Rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada," ujar Jokowi.
Jokowi sebut Pancasila buat Indonesia diakui dunia
Menurut Jokowi, ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Ia mencontohkan seperti presidensi G20 yang sukses dilaksanakan serta Keketuaan ASEAN di tahun 2023 merupakan bukti bahwa Pancasila bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga sangat relevan untuk dunia.
Tegaskan Indonesia tak bisa didikte negara lain
Melalui ideologi Pancasila, Jokowi menyebut Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Ia menyatakan Indonesia siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan negara manapun serta menjadi titik temu atau jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.
"Inilah indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun, oleh negara manapun, namun siap selalu, siap berkontribusi bagi dunia," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa lain. Indonesia siap bekerja sama, siap memimpin, dan ingin bekerja sama, ingin berkolaborasi dengan negara manapun, dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.
Pesan agar Pemilu 2024 jadi ajang pesta demokrasi yang sehat
Terakhir, Jokowi juga berpesan agar Pemilu 2024 menjadi ajang pesta demokrasi yang penuh dengan kedewasaan, sukacita, dan memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
"Toleransi persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh. Saya mengajak semuanya untuk menolak ekstrimisme menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama," kata Jokowi.
M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Sandiaga Uno Jalani Ospek di Acara GPK, Jadi Bergabung ke PPP?