Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 akan berlangsung November 2024 di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Pemilihan Gubernur Bali atau Pilgub Bali 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyambut pergantian tonggak kepemimpinan orang nomor satu di Bali, sejumlah nama santer digadang-gadang dikabarkan menjadi kandidat kuat untuk mengikuti kontestasi politik Pilkada Bali 2024. Sejumlah nama tersebut adalah eks Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, hingga Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Wayan Koster
Wayan Koster lahir di Desa Sambiran, Kabupaten Buleleng, Bali pada 20 Oktober 1962. Koster menempuh pendidikan sekolah dasar di SD 1, Desa Sambiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, SMP Bhaktiyasa Singaraja, dan SMAN 1 Singaraja. Kemudian, ia mendapatkan gelar S1 di ITB Bandung, menempuh pendidikan S2 di STIE IGI Jakarta, dan S3 di Universitas Negeri Jakarta.
Pada 1988-1994, ia pernah menjadi Tenaga Peneliti BALITBANG DEPDIKBUD. Ia juga pernah menjadi dosen tidak tetap di beberapa universitas antara 1992 sampai 2004, yaitu STIE Perbanas Jakarta, Universitas Pelita Harapan Tangerang, Universitas Tarumanegara Jakarta, dan Universitas Negeri Jakarta.
Ia juga pernah bergabung dalam sejumlah organisasi, seperti DPP PERADAH Indonesia dimana ia menjabat sebagai WK. Sekjen, dan DPP Prajaniti Hindu Indonesia di mana ia menjabat sebagai Sekjen. Ia pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI Periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019. Terakhir ia menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023
Dalam masa kepemimpinannya, Koster bertindak tegas terhadap turis asing yang bertindak seenaknya di Bali. Seperti melarang sewa motor bagi turis asing yang ugal-ugala, mencegah turis naik gunung akibat tidak menghormati tempat-tempat suci di gunung. Koster juga pernah menyatakan menolak Timnas Israel berlaga di Indonesia. Imbasnya FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20.
Profil Nyoman Giri Prasta
Nyoman Giri Prasta lahir di Badung pada 19 Maret 1972. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Pelaga Badung, SMP Negeri 1 Petang, dan SMA Negeri 1 Abiansemal. Ia memperoleh gelar S1 di STISIP Margarana, Tabanan.
Pada 2004-2009 dan 2009-2014, ia menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Badung. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan pada 2009-2014. Pada periode 2011-2014, ia menjadi ketua DPRD Kabupaten Badung, dan kembali menjadi ketua pada 2014-2019. Kini, ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Badung periode 2021-2025.
Sang Made Mahendra Jaya. Instagram/smahendrajaya89
Sang Made Mahendra Jaya
Sang Made Mahendra Jaya kini menjabat sebagi Pj Gubernur Bali. Sebelumnya ia merupakan Jendral Bintang Dua Widyaiswara Utama TK.i Sespim Lemdiklat Polri. Mahendra Jaya lahir di Singaraja, Bali, pada 3 Juli 1966.
Ia merupakan lulusan Akdemi Kepolisian (Akpol) 1989 yang memiliki banyak pengalaman mendalam dalam bidang reserse, memiliki tugas melakukan penyelidikan dalam memecahkan kasus kriminalitas.
Sorotan kepada Sang made Mahendra Jaya saat mengerahkan aparat Satuan Polisi Pamong Praja Bali untuk menurunkan baliho dan bendera partai dan baliho Ganjar-Mahfud. Ini terjadi menjelang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kabupaten Gianyar, Selasa 31 Oktober 2023.
Persitiwa itu terjadi di sepanjang jalan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi dari Denpasar hingga Gianyar tepatnya tiga titik kunjungan, yaitu SMKN 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan, banyak terpasang baliho dan bendera berunsur politik tidak hanya milik PDIP.
Politikus PDIP Deddy Sitorus menilai penurunan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Bali, Rabu, 1 November 2023, sudah berlebihan. "Menurut saya ini kesewang-wenangan yang berlebihan," kata politikus Deddy Sitorus kepada Tempo, Rabu, 1 November 2023. "Juga menurut saya, ini tanda-tanda bahwa pemilu tidak akan berlangsung dengan jurdil," katanya.
Sang Made Mahendra Jaya memiliki banyak pengalaman di beberapa jabatan sebelum menjadi Pj Gubernur Bali yakni:
1. Kapolsekta Tamete Poles Kupang pada 1992
2. Kapolsekta Tamalate Poltabes Ujung Pandang pada 1997
3. Wakasat Reskrism Poltabes Ujung Pandang pada 1999
4. Kasat Serse Poltabes Ujung Pandang pada 2000
5. Wakapolres pangkep Polda Sulsel pada 2001
6. Kasat IV Ditreskrim Polda Sulsel pada 2003
7. Penyidik Madya Unit V Dit.III/Tipikor dan WCC Bareskrim Polri pada 2004
8. Kapolres Nunukan Polda Kaltim pada 2007
9. Kapolres Paser Polda Kaltim pada 2008
10. Wakapoltabes Samarinda Polda Kaltim pada 2008
11. Penyidik Utama Tk.II Dit III/Tipidkor Bareskrim Polri pada 2010
12. Dirreskrimsus Polda Bengkulu pada 2011
13. Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri pada 2014
14. Dirreskrimum Polda Bali pada 2016
15. Kestum Polri pada 2018
16. Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan, Hukum, dan Pengawasan pada 2019
17. Widyaiswara Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri pada 2020
18. Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan, dan Hukum pada 2022
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I SUKMA KANTHI NURANI I IMA DINI SHAFIRA I YOLANDA AGNE I RACHEL FARAHDIBA REGAR I HAN REVANDA PUTRA