Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Terdengar suara perempuan di akhir tanggapan Gibran atas pertanyaan Mahfud.
Alat komunikasi yang dipakai Gibran diduga berbeda dari alat komunikasi Muhaimin dan Mahfud.
KPU mengklaim memberi alat komunikasi yang sama kepada ketiga cawapres.
JAKARTA — Liaison Officer Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md., Lisa Elfina, menyaksikan berulang-ulang video rekaman debat calon wakil presiden. Ia penasaran dengan sejumlah kejanggalan debat calon wakil presiden yang ramai beredar di media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lisa mendengarkan berulang-ulang rekaman suara pernyataan Gibran Rakabuming Raka—calon wakil presiden dari Prabowo Subianto—saat berdebat dengan Mahfud. Saat itu Gibran menjawab pertanyaan Mahfud mengenai rasio pajak dan cara menaikkan pajak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada sesi tanggapan kedua, setelah waktu Gibran untuk merespons tanggapan balik Mahfud akan berakhir, terdengar suara perempuan yang menyatakan “sudah”. Lisa sangat yakin suara perempuan itu bukan berasal dari moderator debat, Liviana Cherlisa Latief—produser berita Kompas TV.
“Itu salah satu kejanggalan yang kami temukan,” kata Lisa kepada Tempo, Ahad, 24 Desember 2023. “Suara perempuan itu dapat didengar pada menit 02.22.17 (rekaman video cawapres di akun YouTube milik KPU).”
Lisa melanjutkan, mereka juga menemukan kejanggalan pada alat komunikasi yang digunakan oleh Gibran, khususnya kotak in-ear monitor yang berada di balik baju bagian belakang putra sulung Presiden Joko Widodo itu. Ia menyebutkan, sebelum debat calon wakil presiden dimulai, pihak stasiun televisi sebagai penyelenggara live debat tersebut meminta ketiga calon wakil presiden menggunakan tiga alat bantu komunikasi, yaitu microphone handheld, clip on, dan headset. Alat komunikasi itu dilengkapi in-ear monitor.
“Kotak in-ear monitor Gibran yang kami lihat cukup berbeda ukuran dan bentuknya,” kata Lisa.
Menurut dia, kotak in-ear monitor yang dipakai Gibran terlihat berbentuk persegi dan ukurannya lebih besar dibanding ukuran pada umumnya ataupun yang dipakai Mahfud dan Muhaimin Iskandar—calon wakil presiden dari Anies Rasyid Baswedan.
“Kami menduga (in-ear monitor) itu bisa digunakan sebagai ear feeder (pengumpan suara ke telinga),” ujar Lisa.
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md., saat memberikan pemaparan dalam debat perdana calon wakil presiden untuk Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 22 Desember 2023. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.
Debat calon wakil presiden berlangsung di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Jumat malam pekan lalu. Debat itu dibagi dalam enam sesi. Debat perdana calon wakil presiden mengangkat tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, APBN dan APBD, serta infrastruktur dan perkotaan.
Perusahaan stasiun televisi yang menjadi penyelenggara debat calon wakil presiden ini adalah CNN Indonesia, Trans Corp, Kompas TV, dan B Universe.
Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin merasakan kejanggalan serupa. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa—partai pendukung Anies-Muhaimin—Syaiful Huda, mengatakan Muhaimin memang dipasangi alat komunikasi sebelum debat cawapres berlangsung. “Namun yang saya ingat hanya ada dua mikrofon,” katanya.
Meski begitu, Syaiful tidak ingin berspekulasi ihwal adanya dugaan kecurangan dalam debat cawapres tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan menelusuri fakta-faktanya lebih dulu.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari membantah tuduhan bahwa pihak KPU memberikan ear feeder kepada Gibran. Hasyim menegaskan bahwa KPU tidak pernah mengistimewakan pasangan calon presiden tertentu, termasuk dalam memberikan alat komunikasi. “Semua calon pakai alat yang sama,” katanya.
Ia mengatakan semua cawapres sama-sama mendapat tiga mikrofon untuk mengantisipasi jika ada mik yang tidak berfungsi. “Tidak ada ear feeder. Itu mik yang ditempel di pipi dan terpasang di telinga calon,” ujarnya.
Hasyim menyilakan publik untuk mencari sendiri kebenarannya dengan memastikan kepada stasiun televisi penyelenggara live debat ataupun tim pemenangan masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Ia menegaskan bahwa debat capres ataupun cawapres diselenggarakan dengan jujur dan adil.
Dia juga menjelaskan bahwa debat cawapres tersebut berlangsung secara spontan sehingga sulit bagi peserta debat menerima bisikan atau sontekan. “Enggak mungkin didikte, dengarkan bisikan, atau baca sontekan,” katanya.
Namun Hasyim belum menjawab permintaan konfirmasi Tempo mengenai suara samar perempuan yang terdengar ketika Gibran akan mengakhiri penjelasan atas pertanyaan Mahfud. Komisioner KPU lainnya, Idham Kholik dan Mochammad Afifuddin, juga belum menjawab pertanyaan Tempo.
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, saat memberikan pemaparan dalam debat perdana calon wakil presiden untuk Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 22 Desember 2023. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.
Dugaan kecurangan debat cawapres ini bermula dari cuitan Roy Suryo di media sosial. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga serta ahli digital ini mempersoalkan penggunaan tiga mikrofon pada Gibran, yaitu clip-on, handheld, dan headset. “Apa gunanya juga ada earphone? Siapa yang bisa feeding ke telinganya? Mengapa dua calon yang lain beda?” kata Roy di akun media sosial miliknya.
Di samping itu, Tempo juga memperoleh gambar yang memperlihatkan adanya benda berbentuk persegi yang terpasang di bagian tubuh belakang Gibran. Benda itu berada di balik kemeja yang dikenakan Wali Kota Solo tersebut.
Saat dimintai konfirmasi, Direktur Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi, mengatakan benda yang terpasang di bagian belakang tubuh Gibran adalah kotak in-ear monitor yang merupakan bagian dari mikrofon. “Itu untuk menghubungkan suara ke studio televisi agar dapat terdengar saat siaran,” katanya.
Ketua DPP Partai Amanat Nasional itu berharap KPU tidak lagi menggunakan alat komunikasi seperti ini untuk meminimalkan narasi negatif yang ditujukan kepada jagoannya. “Meski kami sudah biasa difitnah, nanti kami coba minta KPU ganti alatnya agar tak menimbulkan persepsi seperti ini,” ujar Viva.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, berharap narasi negatif tentang penyelenggaraan pemilihan presiden 2024 ini tidak terus-menerus diembuskan. Sekretaris Jenderal PAN tersebut menegaskan bahwa pemilihan presiden ini semestinya menjadi ajang beradu gagasan, ide, dan konsep. Bukan menjadi ajang saling menyebarkan kabar bohong.
Wakil Pemimpin Redaksi CNN Indonesia TV, Revolusi Riza Zulverdi, mengatakan dirinya sudah menyiapkan jawaban atas pertanyaan Tempo ihwal polemik mikrofon yang terpasang pada tiga cawapres dalam debat tersebut. Namun, kata dia, dalam rapat yang dilakukan, disepakati bahwa seluruh penjelasan mengenai polemik ini akan terpusat melalui KPU.
"Kami hanya akan memberikan penjelasan jika KPU memberikan wewenang," kata Revolusi.
ANDI ADAM FATURAHMAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo