Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengaku dekat dengan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Hal ini diungkapkan Prabowo di hadapan pelajar Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada Rabu, 18 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo menyebut Gus Dur yang pernah mengenyam kuliah di Universitas Al-Azhar itu adalah tokoh muslim yang sangat terkenal melindungi minoritas. Sikap itu yang membuat Gus Dur kini diusulkan sebagai pahlawan nasional. Prabowo pun meminta pelajar Universitas Al-Azhar untuk mengikuti sikap Gus Dur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Contoh Gus Dur sebagai alumni Universitas Al-Azhar yang sempat jadi pemimpin nasional. Beliau dihormati. Akhirnya diusulkan jadi pahlawan nasional," kata Prabowo dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 19 Desember 2024. Meski pernah kuliah di Al-Azhar, namun Gus Dur diketahui tidak sampai menamatkan kuliahnya di universitas tersebut.
Prabowo mencontohkan tindakan Gus Dur ketika berupaya melindungi kelompok minoritas. Ketika teroris melakukan aksi peledakan bom tempat ibadah kelompok minoritas, Gus Dur tidak tinggal diam. Dia meminta pemuda Ansor dan Banser untuk melindungi tempat ibadah kelompok minoritas. Ansor dan Banser adalah organisasi yang terafiliasi dengan NU.
"Gus Dur memerintahkan Ansor dan Banser untuk menjaga semua gereja, wihara, menjaga pura, menjaga kuil. Ini yang membanggakan kita," kata Prabowo
Prabowo mengatakan, Gus Dur melakukan itu supaya kelompok minoritas merasa aman ketika beribadah. Prabowo mengaku melakukan hal serupa dalam memimpin Partai Gerindra. Dia mengaku kerap meminta pemuda partai untuk melindungi tempat ibadah kelompok minoritas ketika ada ancaman.
"Saya perintahkan pemuda pengikut saya di Gerindra untuk menjaga kota masing masing. Semua tempat ibadah lain juga," kata Prabowo.
Adapun Prabowo Subianto tengah berada di Kairo, Mesir. Prabowo bermaksud untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 pada 17–19 Desember 2024
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Rusdi Kirana menyatakan keseriusannya mengupayakan pemberian gelar pahlawan untuk presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mengatakan saat ini proses administrasi agar Gus Dur bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional masih diproses
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, selain diperjuangkan oleh partainya, sejumlah tokoh dari lintas agama dan organisasi antar iman juga mendorong agar Gus Dur segera ditetapkan sebagai pahlawan.
“PKB tentunya akan terus memperjuangkan agar Gus Dur bisa dikukuhkan sebagai pahlawan nasional, meskipun di dalam hati kami Gus Dur merupakan pahlawan,” ujar Rusdi dalam acara silaturahmi kebangsaan di gedung MPR, Jumat malam, 13 Desember 2024.
Nandito Putra berkontribusi dalam tulisan ini.