Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Subianto Mengaku Terima Nyinyiran Usai Beli Pesawat Bekas Qatar, Mirage 2000-5

Prabowo Subianto menyatakan banyak pihak yang berkomentar negatif soal pembelian pesawat bekas Qatar, Mirage 2000-5.

6 Juli 2023 | 12.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku banyak menerima cibiran setelah memutuskan membeli 12 pesawat tempur bekas Angkatan Udara Qatar, Mirage 2000-5. Dia menyatakan terpaksa membeli pesawat bekas pakai itu, namun dia memastikan usia pakainya masih cukup lama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Banyak yang seolah-olah nyinyir, ya, seolah-olah mau macem-macem, menilai bahwa diomong-omongin pesawat bekas, pesawat bekas. Memang sering terpaksa kita beli pesawat tidak baru, tapi sebetulnya jam terbangnya masih lama," kata Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis, 6 Juli 2023. 

Pesawat bekas yang dibeli Indonesia masih bisa beroperasi 15 tahun lagi

Prabowo menjelaskan, pesawat jet tempur Mirage 2000-5 masih memiliki usia pakai sekitar 15 tahun lagi. Ia menyebut flying hours atau jam terbang dari pesawat tersebut baru terpakai sekitar 30 persen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski bekas, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut saat ini banyak negara yang memperebutkan pembelian pesawat tersebut. 

"Sekarang ya banyak negara yang rebutan di mana-mana, karena ketegangan di mana-mana," kata Prabowo. 

Beli pesawat bekas untuk kesiapan tempur

Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI, Edwin Adrian Sumantha, menyatakan bahwa pembelian selusin jet tempur bekas Mirage 2000-5 karena adanya penurunan kesiapan tempur TNI AU. Edwin menyatakan penurunan tersebut karena adanya sejumlah pesawat tempur TNI AU yang akan habis masa pakainya, menjalani peremajaan (upgrade) atau pun perbaikan (overhaul/repair).

"Pelaksanaan upgrade dan overhaul/repair pesawat tersebut di atas akan menyebabkan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU," kata Edwin. 

Dia pun membeberkan sejumlah pesawat TNI AU yang akan habis masa pakainya, menjalani peremajaan maupun menjalani perbaikian. Diantaranya adalah F-5 Tiger dan Hawk 100/200, F-16 hingga Sukhoi Su 27/30.

Selanjutnya, Dassault Rafale baru akan datang ke Indonesia beberapa tahun lagi

Indonesia sebenarnya akan membeli pesawat baru seperti 42 unit Dassault Rafale dari Prancis dan F-15 Super Eagle dari Amerika Serikat. Akan tetapi pesawat-pesawat tersebut masih belum akan dikirimkan ke Indonesia cukup lama. 

Karena lamanya pengadaan dua pesawat baru itu, Edwin menyatakan bahwa Indonesia membeli Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Selusin pesawat itu diharapkan bisa menambal terlebih dahulu kekuatan TNI AU.

Qatar pensiunkan Mirage buatan 1997

Kontrak pembelian Mirage 2000-5 bekas dari Qatar itu ditandatangani pada 31 Januari 2023. Nilainya mencapai 734,53 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 10,947 triliun.

"Material kontrak tersebut meliputi 12 MIRAGE 2000-5 Ex. Qatar Air Force (9 Single Seat And 3 Double Seat, 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service (3 Years), Training Pilot And Technician, Infrastructure, dan Weaponary," jelas Edwin.

Pesawat-pesawat tersebut, rencananya akan tiba dalam waktu 24 bulan setelah kontrak efektif. Pesawat itu akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Laman Asia Pacific Defence Journal menyebut pesawat bekas angkatan udara Qatar yang dibeli Indonesia merupakan buatan tahun 1997. Qatar memensiunkan pesawat itu karena telah melakukan peremajaan. 

Laporan tersebut menyatakan bahwa pembelian Mirage itu merupakan transisi bagi para pilot TNI AU untuk membiasakan diri dengan pesawat buatan Prancis. Pasalnya, Indonesia selama ini belum pernah mengoperasikan pesawat buatan negeri yang terkenal dengan Menara Eiffel itu.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut membicarakan pembelian pesawat Mirage 2000-5 itu saat berkunjung ke Qatar pada Maret tahun lalu. Dalam kunjungan itu, dia bertemu dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Negara Urusan Pertahanan Khalid bin Muhammad Al-Attiyah di Doha, ibu kota Qatar.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus