Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pramono Anung Janji Berantas Orang Dalam Perekrutan PPSU

Pramono Anung menerima banyak keluhan soal perekrutan PPSU di Jakarta.

8 November 2024 | 17.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas PPSU Kelurahan Gelora membersihkan sampah usai demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 26 Agustus 2024. Sekitar 15 personil PPSU didampingi lurah Gelora mulai membersihkan sejak pukul 6 sore. Sebelumnya, aliansi BEM SI dan sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi unjuk rasa menolak revisi RUU Pilkada di depan Gedung DPR RI. Tempo/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, bakal memberantas keterlibatan 'orang dalam' bagi masyarakat yang ingin mendaftar sebagai petugas oranye di Jakarta. Hal ini dijanjikan Pramono saat berkampanye ke Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jumat, 8 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Rata-rata banyak yang mengeluh OD, saya baru tahu kalau OD itu artinya orang dalam. Mereka (warga Pulau Lancang) melihat kalau lowongan pekerjaan seperti PPSU itu tidak transparan dan terbuka, saya akan ubah ini," ujar Pramono saat ditemui usai berdialog dengan masyarakat setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petugas oranye disebut juga sebagai pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Gagasan dari perekrutan PPSU pertama kali dicetuskan saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai gubernur Jakarta, pada Mei 2015 silam.

Pramono melihat dalam setiap tahunnya, pendaftaran menjadi petugas oranye terkesan semakin diperketat. Padahal petugas ini awalnya dihadirkan untuk menjaga kebersihan Jakarta dari sampah. Dia menilai seharusnya yang dibutuhkan dari petugas PPSU itu hanyalah keinginan untuk bekerja dan rajin saja.

"Awal mulanya PPSU itu boleh tamatan SD, tapi semakin ke sini diubah, harus tamatan SMA. Maka kalau saya terpilih jadi gubernur, petugas PPSU ini ijazah SD saja cukup, asalkan bisa baca tulis," ucap Pramono, sembari menyebut, "Jika mekanismenya begini maka akan banyak warga yang mau berpartisipasi di PPSU."

Adapun soal penanganan sampah di Jakarta, Pramono turut menyinggung ihwal pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTS. Dia berencana mengembangkan teknologi ini jika terpilih memenangi Pilkada Jakarta 2024. Mantan Sekretaris Kabinet itu mengklaim bahwa PLTS telah berkembang di banyak kota besar seperti Jepang.

"Bahkan ketika sampah itu ditimbun dan menjadi daratan, tetap akan bisa dimanfaatkan kalau ada PLTS ini. Belajar dari pulau-pulau di Jepang, mereka rata-rata ikut (memakai teknologi ini)," kata Pramono.

Adapun dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung berpasangan dengan Rano Karno didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Mereka akan bersaing dengan pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang disokong Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus), dan pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dari jalur independen alias non partai.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus