Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Program Kemendikbudristek Pendidikan Inklusif Diterapkan dalam Sistem Pembelajaran, Begini Alasannya

Kemendikbudristek merilis program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif. Lantas, apa urgensi penerapan sistem pendidikan inklusif ini?

31 Maret 2024 | 12.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek meluncurkan program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif dalam bentuk Modul Pendidikan Inklusif Tingkat Dasar untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memenuhi hak murid mendapatkan layanan pendidikan inklusif dan setara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip Antara, menurut Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, pemerintah perlu mengingatkan kembali komitmen memberikan pembelajaran setara dan bersama-sama kepada semua peserta didik, termasuk yang berkebutuhan khusus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Komitmen kita jelas harus menyelenggarakan pendidikan yang bersifat inklusif, yaitu sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan pada semua peserta didik, termasuk yang berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan pembelajaran dalam lingkungan secara bersama-sama. Jadi mereka tidak terpisah, tapi bersama-sama dengan peserta didik yang lain,” ungkap Iwan, pada 21 Maret 2024.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa, pendidikan inklusif adalah memberikan kesempatan semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa mengikuti pembelajaran bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

Menurut kemdikbud.go.id, pendidikan inklusif diterapkan dengan tujuan guna memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan bermutu sesuai kebutuhan dan kemampuan. Selain itu, pendidikan inklusif juga bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak mendiskriminasi antara peserta didik.

Alasan Penerapan Pendidikan Inklusif

Dilansir journal.iainkudus.ac.id, penerapan pendidikan inklusif dilakukan karena beberapa urgensi atau alasan penting sebagai berikut, yaitu:

  • Semua anak memiliki hak untuk belajar bersama-sama dengan anak yang lain, baik cacat maupun tidak

  • Anak tidak diberi label atau dibedakan, tetapi dipandang memiliki kesulitan dalam belajar

  • Tidak ada alasan mendasar memisahkan anak dalam pendidikan

  • Penelitian menunjukkan, anak cenderung menunjukkan hasil yang baik secara akademik dan sosial, jika berada dalam suasana kebersamaan

  • Tidak ada layanan pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) yang mampu mengambil bagian menangani anak di sekolah umum

  • Semua anak membutuhkan pendidikan yang dapat mengembangkan hubungan satu sama lain dan mempersiapkan hidup bermasyarakat

  • Hanya pendidikan inklusi yang berpotensi menekan rasa takut dalam membangun pertemanan, rasa tanggung jawab, dan pemahaman diri.

Manfaat penerapan pendidikan inklusif bukan hanya dirasakan anak, melainkan bagi masyarakat. Manfaat utama penerapan sistem ini adalah mengajarkan nilai sosial berupa kesetaraan. Namun, tak hanya kesetaraan, pendidikan inklusif juga menciptakan suasana ruang belajar yang ramah. Dengan demikian, pendidikan inklusif dapat menciptakan suasana kekeluargaan, menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus