Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Program Kerja Presiden Era Reformasi dari BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Nawacita Jokowi, dan Astacita Prabowo

Berikut program kerja Presiden RI era reformasi sejak BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Nawacita Jokowi, hingga Astacita Prabowo, Apa perbedaannya?

5 September 2024 | 08.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan segera purnatugas pada 20 Oktober 2024 mendatang. Jokowi akan digantikan presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi telah menjabat selama dua periode alias 10 tahun sejak 2014. Dalam dua periode pemerintahannya itu, Jokowi menjanjikan sembilan agenda alias Nawacita. Sementara itu, Prabowo menawarkan delapan harapan alias Astacita yang menjadi tolok ukur program kerjanya selama lima tahun ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, seperti apa perbandingan program kerja para presiden RI era Reformasi?

Tempo.co telah merangkum perbandingan program kerja presiden RI era Reformasi dari BJ Habibie hingga Prabowo Subianto, berikut ulasannya:

BJ Habibie

Presiden Ketiga RI BJ Habibie melalui Kabinet Reformasi Pembangunan memiliki program kerja menyiapkan proses reformasi di bidang politik, hukum, dan ekonomi, yaitu:

1. Di bidang politik memperbarui berbagai perundangan dalam rangka lebih meningkatkan kualitas kehidupan berpolitik sebagaimana diamanatkan GBHN.

2. Di bidang hukum meninjau kembali undang-undang subversi.

3. Di bidang ekonomi mempercepat penyelesaian undang-undang yang menghilangkan praktek monopoli dan persaingan tidak sehat.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Presiden Keempat RI Abdurahman Wahid alias Gus Dur melalui Kabinet Persatuan Nasional memiliki program kerja yaitu:

1. Pembubaran Departemen Penerangan (diganti menjadi Kementerian Komunikasi dan Informasi).

2. Penggantian nama provinsi dari Irian Jaya menjadi Papua.

3. Penghapusan Rangkaian Kebijakan yang bernilai diskriminasi terhadap kebudayaan Tionghoa.

4. Membekukan DPR dan MPR Pencabutan peraturan mengenai larangan terhadap PKI dan penyebaran Marxisme dan Leninisme.

Megawati Soekarnoputri

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menawarkan program kerja melalui Kabinet Gotong Royong, yaitu:

1. Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan bangsa dalam kerangka utuh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Meneruskan proses reformasi dan demokratisasi dalam seluruh aspek kehidupan nasional melalui kerangka, arah, dan agenda yang lebih jelas, dengan terus meningkatkan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.

3. Normalisasi kehidupan ekonomi dan kemasyarakatan untuk memperkuat dasar bagi kehidupan perekonomian rakyat.

4. Melaksanakan penegakan hukum secara konsisten, mewujudkan rasa aman serta tenteram dalam kehidupan masyarakat, melakukan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

5. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif, memulihkan martabat bangsa dan negara serta kepercayaan luar negeri, termasuk lembaga-lembaga pemberi pinjaman dan kalangan investor terhadap pemerintah.

6. Mempersiapkan penyelenggaraan Pemilihan Umum 2004 yang aman, tertib, rahasia, dan langsung.

Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY memiliki 45 program dalam Program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II. Dari 45 program, telah ditetapkan 15 program pilihan yang menjadi prioritas, yaitu:

1. Pemberantasan mafia hukum

2. Revitalisasi industri pertahanan

3. Penanggulangan terorisme

4. Listrik

5. Produksi dan ketahanan pangan

6. Revitalisasi perindustrian

7. Pembenahan tata ruang tanah

8. Infrastruktur

9. UMKM

10. Financing investasi

11. Iklim dan lingkungan

12. Reformasi kesehatan

13. Pendidikan

14. Kesiagaan penanggulangan bencana

15. Sinergi pusat daerah

Joko Widodo

Presiden Ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi menjanjikan sembilan program kerja atau nawacita yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang tepercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan tepercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan tepercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program “Indonesia Pintar”; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat pada tahun 2019.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

Prabowo Subianto

Presiden terpilih pilpres 2024 Prabowo Subianto menawarkan delapan harapan atau Astacita, yaitu:

1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).

2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan kemiskinan.

7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.

8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | HAN REVANDA PUTRA | MOH. KHORY ALFARIZI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus