Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan salah satu penyebab bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat atau longsor Sumedang yakni akibat adanya pelapukan sejumlah jenis bebatuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani mengatakan pelapukan itu menyebabkan lolosnya air, sehingga lapisan pelapukan bebatuan breksi dan tufa itu menjadi bidang yang tergelincir atau longsor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah," kata Kasbani dalam keterangannya Ahad 10 Januari 2021.
Selain itu, menurutnya area yang longsor merupakan tebing lahan terbuka tanpa adanya vegetasi yang berakar kuat. Kemudian saluran drainase yang kurang baik menjadi salah satu faktor longsor menimpa pemukiman masyarakat di bawahnya.
Dia merekomendasikan kepada seluruh pihak terkait untuk melakukan langkah mitigasi segera karena longsor masih berpotensi terjadi di kawasan tersebut.
"Harus mengantisipasi potensi longsor susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta curah hujan yang tinggi," kata dia.
Dia juga meminta kepada masyarakat lainnya yang bermukim di wilayah yang memiliki potensi longsor agar bersiaga. Ciri-cirinya yakni seperti adanya gerakan tanah, retakan tanah, dan juga retakan pada bangunan.
"Jika ada kejadian itu segera melapor kepada pemerintah setempat dan mengungsi sementara hingga ada arahan dari pemerintah setempat," kata Kasbani.