Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.

10 April 2024 | 17.38 WIB

Suasana antrean warga di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu, 10 April 2024. Antrean warga untuk menghadiri acara open house Idul Fitri sempat ricuh lantaran sejumlah warga memaksa masuk ke dalam Istana Negara. TEMPO/Yohanes Maharso
Perbesar
Suasana antrean warga di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu, 10 April 2024. Antrean warga untuk menghadiri acara open house Idul Fitri sempat ricuh lantaran sejumlah warga memaksa masuk ke dalam Istana Negara. TEMPO/Yohanes Maharso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Hari Raya Idul Fitri 1445 yang jatuh di Rabu-Kamis, tanggal 10-11 April 2024 ini Presiden Jokowi menggelar open house di Istana Negara yang dapat dihadiri oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Kegiatan dimulai pada pukul 9 pagi, mendengar kabar tersebut antusiasme warga Indonesia tak terbendung untuk dapat berjabat tangan dengan orang nomor satu di Indonesia saat ini.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari kemenkopmk.go.id open house merupakan salah satu upaya dari sebuah instansi untuk mengundang sejumlah kalangan dalam rangka memperkuat jalinan tali silaturahmi. Di Indonesia tradisi open house sudah ada sejak dulu, dan mulai menguat sejak adanya orde baru di era kepemimpinan mendiang Seoharto. Tujuan awal dilakukannya open house untuk memunculkan jiwa wibawa seorang pejabat negara di samping silaturahmi masyarakat.

Gelar Griya 

Perayaan yang juga dikenal sebagai 'gelar griya' ini mulai diterapkan oleh instansi pemerintahan, organisasi, hingga perkantoran, dan kini merambah ke masyarakat sipil. Penyelenggara open house biasanya akan menyiapkan tempat yang bebas dikunjungi siapapun dengan menghidangkan kuliner khas lebaran pada umumnya. Tempat yang dipilih menggunakan rumah dinas ataupun rumah yang sifatnya publik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Presiden Soeharto, open house di Istana Negara juga pernah dilaksanakan oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada 2008 lalu. Saat itu turut hadir presiden ke-4 Republik Indonesia Gus Dur. Dikutip dari umrah.ac.id open house yang berasal dari bahasa Inggris secara tersirat menguatkan status bahwa penguasa memegang kendali atas bawahan dan rakyat. Tak hanya di Indonesia, open house juga banyak dilakukan di Malaysia, Singapura, hingga Brunei Darussalam. 

Meskipun pada tahun 2013 lalu Presiden Jokowi sempat menentang tradisi ini dan menggantinya dengan blusukan, nyatanya kebiasaan ini tidak pernah luntur di Indonesia dan terus membudaya. Jokowi sempat menentang open house karena menilai pejabat lah yang harus meminta maaf kepada rakyat selama kepemimpinan yang bisa jadi banyak kurangnya. Seharusnya pejabat yang mendatangi rakyat sebagai bentuk kerendahan hati. 

Namun, kemudian persepsi tersebut berubah seiring berjalannya waktu, pada tahun 2014 Jokowi melakukan open house di Balai Kota DKI Jakarta. Pelaksanaan open house di istana tak hanya terjadi pada tahun 2024 ini, tercatat Presiden Jokowi juga melaksanakan open house di istana negara dua kali yaitu pada tahun 2017 dan 2019 lalu. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus