Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Reaksi Gerindra dan PAN soal Golkar Minta Jatah 5 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang meminta jatah menteri minimal 5 menteri mendapat reaksi dari Gerindra dan PAN.

18 Maret 2024 | 10.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut partainya minimal mendapat 5 jatah menteri dari Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika terpilih pada pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024. Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional merespons pernyataan Airlangga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ketua harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, permintaan Airlangga itu mungkin saja diwujudkan. Sementara, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan pembahasan mengenai komposisi menteri masih terlalu dini untuk dibicarakan saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut pernyataan Gerindra dan PAN soal jatah 5 menteri dari Golkar seperti dihimpun dari Tempo.

Gerindra: Mungkin bisa lebih

Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, permintaan Airlangga soal porsi menteri partai beringin di kabinet Prabowo-Gibran mendatang mungkin saja diwujudkan. Menurut dia, nantinya komposisi kabinet akan disesuaikan dengan kinerja dan dukungan selama Pilpres.

"Kalau ada minta jatah menteri berapa pun, itu kita lihat dari kinerja dan dukungan pada waktu Pilpres," kata Dasco dalam keterangannya kepada Tempo pada Ahad, 17 Maret 2024.

Bahkan, kata Dasco, tak hanya 5 kursi menteri, jika kinerja partai Golkar memang maksimal untuk memenangkan Prabowo-Gibran, Golkar bisa mendapat lebih dari yang diminta.

“Nah, sehingga jangankan 5, kalau kita nilai kerjanya maksimal mungkin bisa lebih, atau juga sebaliknya,” ucap Dasco. 

Meski demikian, Dasco memastikan, persoalan komposisi kabinet ini merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih. Dia menyebut, Prabowo-Gibran jika resmi diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, akan berkomunikasi dengan partai-partai pendukung.

“Tentunya untuk masalah kabinet, kami akan bicarakan dengan partai-partai koalisi walaupun itu hak prerogatif presiden. Jadi apa pun itu nanti akan kita putuskan bersama, dan Pak Prabowo jika nanti sudah nanti ditetapkan sebagai presiden terpilih tentunya pertimbangan sendiri,” ucap Dasco.

Selanjutnya: Reaksi PAN soal pernyataan Airlangga

PAN: Santai saja

Sementara Viva Yoga Mauladi mengatakan, pembahasan mengenai komposisi menteri juga masih terlalu dini untuk dibicarakan saat ini. Dia berharap semua pihak untuk menunggu hasil pengumuman pemenang Pemilu 2024.

"Soal menteri terserah presiden dan wakil presiden, toh itu masih lama. Santai saja," ucap kepada Tempo pada Ahad, 17 Maret 2024. 

Dia mengatakan, persoalan komposisi menteri yang ada dalam kabinet mendatang juga akan diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo-Gibran setelah secara resmi diumumkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. 

Awalnya, Viva menyebut partainya enggan berkomentar lebih lanjut.

"Soal Golkar, kami tidak mau berkomentar dan tidak mau ikut campur karena itu urusan partai Golkar," ujar Viva.

Ditanya mengenai apakah partai pengusung Paslon nomor urut 1 dan 3 akan bergabung dengan koalisi pengusung Prabowo-Gibran, Viva juga enggan berkomentar banyak.

Dia mengatakan, PAN menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Prabowo-Gibran, apakah akan mengajak partai di luar koalisi pengusung untuk bergabung atau tidak.

Airlangga sebelumnya menyebut peran besar partai yang dipimpinnya dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Airlangga menyebut dari data Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, sekitar 75 hingga 80 persen kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin memilih pasangan Prabowo-Gibran sehingga bisa meraih suara 58 persen dan menang sekali putaran pilpres.

"Ini tertinggi sepanjang sejarah. Jadi, sejarah yang lalu presiden yang didukung bukan dari Golkar hanya didukung 53 persen, sekarang 75 sampai 80 persen. Artinya benar Partai Golkar betul-betul di depan untuk memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Airlangga saat menggelar syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret 2024.

Atas peran besar tersebut, Airlangga kemudian berhitung bahwa semestinya dalam kepemimpinan Prabowo mendatang, Partai Golkar mendapat porsi lebih besar dalam kabinet.

"Saya sampaikan ke Pak Prabowo soal kontribusi Golkar karena kita menang di 15 provinsi. Itu berarti kita kontribusi 25 persen dari kemenangan 58 persen. Jadi, kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima (posisi menteri) itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25 persen, room (ruang) masih banyak," tutur Airlangga.

YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus