Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Rektor Unair Pastikan UKT 2025 Tidak Naik Meski Ada Pemangkasan Anggaran

Rektor Unair memastikan biaya UKT tahun ini tak naik sekalipun ada pemangkasan anggaran.

12 Februari 2025 | 12.51 WIB

Rektor Unair, Prof Nasih (kanan) kembali angkat Prof Bus (kiri) menjadi Dekan Unair, Rabu 9 Juli 2024. Foto: HANAA SEPTIANA/TEMPO
Perbesar
Rektor Unair, Prof Nasih (kanan) kembali angkat Prof Bus (kiri) menjadi Dekan Unair, Rabu 9 Juli 2024. Foto: HANAA SEPTIANA/TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Airlangga atau Unair Surabaya Mohammad Nasih mengatakan hingga saat ini kampusnya belum ada rencana untuk menaikkan uang kuliah tunggal atau UKT meski sedang ada pemangkasan anggaran. Paling tidak, kata dia, perubahan UKT tidak akan terjadi untuk jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Untuk SNBP dan SNBT tidak ada kenaikan untuk tahun ini. Lagian UKT Unair dan yang lainnya kan fleksibel, ada UKT 1, 2, 3, 4, dan sebagainya," kata dia saat dihubungi Tempo pada Rabu, 12 Februari 2025.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sementara itu, kata Nasih, UKT di jalur mandiri besarannya akan tetap. Hanya saja, saat ini pihaknya tengah mengkaji kemungkinan mengembalikan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) ke besaran seperti tahun 2023.  

"Untuk masyarakat miskin yang ditandai dengan KIP-K tanpa IPI, selain KIP Kuliah tidak perlu dibatasi tertingginya," ujarnya.  

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mengkhawatirkan kampus bisa saja menaikkan Uang Kuliah Tunggal atau UKT imbas dari pemangkasan anggaran yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar M. Simatupang, mengatakan hal tersebut karena hampir setengah dari anggaran untuk riset terkena pemangkasan.  

Musababnya, riset yang akan di Kemendiktisaintek, kata Togar, merupakan jalan untuk mengakses mutu dan relevansi yang juga bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi. "Kalau dipotong, khawatir malah kampus naikin UKT. Ini kan sensitif. Kami enggak mau buat social unrest (gejolak sosial)," kata dia kepada Tempo pada Selasa, 11 Februari 2025.  

Adapun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Kemendiktisaintek yang dialokasikan untuk riset yakni Rp 1,2 triliun dari total Rp 57,6 triliun. Secara keseluruhan, Kemendiktisaintek terkena pemangkasan anggaran sebesar Rp 22,5 triliun.  

Togar menjelaskan bahwa pihaknya mencari solusi dengan melakukan rekonstruksi anggaran, menyusunnya kembali berdasarkan potensi yang ada untuk menghilangkan sumber pemborosan. Namun, setelah rekonstruksi dilakukan, ia mengaku bahwa Kemendiktisaintek hanya mampu menetapkan sekitar 10 persen dari total pemangkasan sebesar Rp 22,5 triliun.  

"Setelah dilakukan rekonstruksi, kami mampunya 10 persen dari Rp 22,5 triliun," ujar dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus