Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Restu Abah untuk Penantang

Pasek mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Jaringan pendukung Anas Urbaningrum dimanfaatkan.

29 Desember 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKHIR Oktober lalu, Gede Pasek Suardika mengunjungi Anas Urbaningrum, yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pertemuan anggota Dewan Perwakilan Daerah itu dengan Anas, mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang menjadi tersangka kasus korupsi proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, bukan silaturahmi biasa.

Pasek mengaku mengutarakan niatnya maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat. Menurut dia, Anas berbagi cara memenangi pemilihan. Pada saat kongres 2010 di Bandung, Anas menyingkirkan Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng, yang disokong Susilo Bambang Yudhoyono, pendiri dan kini ketua umum partai itu. Pasek tak bersedia membuka taktik yang dibagikan Anas. "Masak, saya sampaikan caranya?" ujarnya Rabu sore pekan lalu.

Maka, pada awal bulan ini, Pasek mengumumkan pencalonannya. Ia mengatakan kongres, yang rencananya digelar pada Mei 2015, hanya untuk mengesahkan Yudhoyono kembali menjadi ketua umum. Ia mengklaim tak ingin partai itu dikuasai satu keluarga. "Partai ini milik semua," katanya.

Pasek menyatakan geram melihat pengurus pusat menggerakkan pengurus daerah agar mendukung kembali Yudhoyono. Ia mengklaim menemukan bukti surat dukungan dari belasan pengurus kabupaten dan provinsi yang diteken di atas kertas meterai. Isinya permintaan kepada Yudhoyono agar bersedia menjadi ketua umum periode 2015-2020. "Mereka yang tak sejalan bakal diganti dengan pelaksana tugas," ujar politikus 45 tahun ini.

Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan membantah ada penggalangan dukungan oleh pengurus pusat untuk mencalonkan Yudhoyono. "Ini inisiatif kader di daerah," kata mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini. Ia pun mengklaim hampir semua pengurus daerah sudah membuat surat dukungan ke Yudhoyono.

Pasek merupakan "loyalis" utama Anas, yang diberhentikan sebagai ketua umum setelah ditetapkan menjadi tersangka. Yudho­yono ditetapkan sebagai ketua umum dalam kongres luar biasa di Bali, Maret 2013. Kini, sejumlah elite partai itu menyatakan mendukung pencalonan mantan presiden ini untuk memimpin kembali Demokrat.

Selain dari Anas—yang dalam cuitannya di Twitter sering menggunakan kata "abah"—Pasek meminta dukungan dari tokoh senior Demokrat seperti mantan ketua umum Subur Budi Santoso dan mantan sekretaris jenderal Umar Said. Ketiganya bertemu untuk berdiskusi pada Kamis dua pekan lalu. "Mereka menganggap pencalonan saya bentuk regenerasi partai," ujar Pasek.

Pasek juga membawa sokongan Perhimpunan Pergerakan Indonesia, organisasi yang didirikan Anas dan kawan-kawannya pada Agustus tahun lalu. Mereka mendiskusikan pencalonan Pasek di sekretariat organisasi itu di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang merupakan tempat tinggal Anas, akhir bulan lalu. "Semua pasti mendukung Pasek," kata Tri Dianto, juru bicara organisasi itu, yang juga mantan Ketua Demokrat Cabang Cilacap, Jawa Tengah.

Pasek tak bersedia menyebut pendukungnya. "Untuk melawan Pak SBY, kami harus bergerilya sembunyi-sembunyi," ujarnya.

Selain Pasek, anggota Dewan Pembina Demokrat, Marzuki Alie; Kepala Biro Divisi Pembinaan Kader Demokrat Akbar Yahya Yogerasi; dan Bupati Kutai Timur Irsan Noor menyatakan mencalonkan diri.

Rusman Paraqbueq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus