Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Salat Jumat, Ma'ruf Amin dan Staf Kompak Pakai Sarung

Ma'ruf Amin melaksanakan salat Jumat di Istana Wakil Presiden hari ini. Ia dan staf kompak sarungan.

25 Oktober 2019 | 13.53 WIB

Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama para staf hendak menuju Masjid Baiturrahman, Kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, untuk salat Jumat, 25 Oktober 2019. Tempo/Friski Riana
Perbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama para staf hendak menuju Masjid Baiturrahman, Kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, untuk salat Jumat, 25 Oktober 2019. Tempo/Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ma'ruf Amin mengikuti salat Jumat perdananya sebagai Wakil Presiden di Masjid Baiturrahman, di Komplek Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari kantornya, Ma'ruf berjalan kaki menuju masjid bersama para stafnya. Ketua Majelis Ulama Indonesia nonaktif itu mengenakan jas abu-abu dengan dalaman putih, sarung berwarna putih, peci hitam, dan syal putih. Ma'ruf juga melambaikan tangan ketika disapa awak media.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pemandangan berbeda terlihat ketika para staf seperti Kepala Sekretariat Wapres Mohammad Oemar dan Asisten Deputi Komunikasi dan Informasi Publik Setwapres Rusmin Nuryadin, dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto kompak mengenakan sarung saat mendampingi Ma'ruf salat Jumat.

Setelah aktif bertugas sebagai wakil presiden, Ma'ruf tak menghilangkan kebiasaannya mengenakan sarung. Saat menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis kemarin, Ma'ruf datang dan memimpin rapat dengan menggunakan sarung berwarna biru gelap.

Sebelumnya Ma'ruf Amin lewat akun Instagram mengatakan sarung merupakan kain kebanggaan dan warisan budaya yang begitu bernilai. Menurut dia, sarung mencerminkan keragaman nusantara. Pakaian khas ini bisa ditemukan di hampir semua pulau di Indonesia.

Ma'ruf bercerita ia sebenarnya merasa nyaman dengan gaya berpakaian khasnya, yakni baju koko, jas, kopiah, dan kain sarung. Namun, jika gayanya itu ternyata dilarang oleh peraturan pakaian resmi maka ia siap melepasnya.

"Sampai hari ini saya masih pakai sarung sebelum dilarang," ucapnya.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus