Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sandiaga: Bukan Game of Thrones, Film Nabi Yusuf Lebih Relevan

Sandiaga Uno mengatakan kondisi ekonomi internal dalam negeri saat ini bak kemarau panjang.

14 Oktober 2018 | 07.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, menari bersama penari topeng ireng saat berkunjung ke Temanggung, Jawa Tengah, Senin, 24 September 2018. Dalam kesempatan tersebut, pasangan Prabowo Subianto itu menyampaikan pentingnya menjaga persatuan bangsa, kerukunan, dan perdamaian dalam pemilu presiden 2019 mendatang. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mulanya mengatakan tak ada film yang relevan untuk menggambarkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Hal ini disampaikan Sandiaga menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menggunakan serial Game of Thrones sebagai perumpamaan ihwal kondisi ekonomi Indonesia dan dunia saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Indonesia itu sangat unique, special, sehingga tidak bisa di-relate ke salah satu film," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyinggung serial Game of Thrones dalam pidatonya di pertemuan tahunan International Monetery Fund - World Bank atau IMF-World Bank di Bali. Jokowi menyebut bahwa hubungan antarnegara ekonomi maju terlihat seperti yang digambarkan serial tersebut.

Jokowi juga mengatakan, kondisi global saat ini membuat negara-negara berkembang mengalami tekanan. Jokowi lantas mengutip satu tagline terkenal dari film Game of Thrones, yakni Winter is Coming.

Sandiaga mengakui bahwa istilah winter is coming tepat menggambarkan ancaman global terhadap perekonomian Indonesia. Namun, dia berpendapat kondisi internal dalam negeri juga perlu dibenahi. Sandiaga menyebut, ekonomi internal ibarat kemarau panjang.

Sandiaga lantas berpendapat, film Yusuf Asshidiq Alaihissalam lebih tepat untuk mengumpamakan kondisi Indonesia saat ini. "Saya kebayang film yang Nabi Yusuf itu, yang tujuh tahun kita paceklik," kata dia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus