Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan keberadaan tim yang tak resmi alias tim bayangan ada di semua kontestasi demokrasi, termasuk pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Sandiaga mengakui tim bayangan itu juga ada di pihaknya dan Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di semua kontestasi akan ada seperti itu. Di tempat kami ada, di tempat yang lain juga pasti ada," kata Sandiaga di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Oktober 2018.
Menurut Sandiaga, keberadaan tim bayangan ini marak lantaran banyak orang ingin terlibat, tetapi tak ingin terikat ke dalam struktur resmi tim pemenangan. Cawapres nomor urut 02 ini pun mengklaim setidaknya ada sepuluh tim tak resmi yang membantu pemenangan dirinya dan Prabowo. Kata dia, tim itu bergerak di luar Badan Pemenangan Nasional.
"Banyak sekali tim, paling tidak ada sepuluh atau dua puluh yang bergerak sendiri, memiliki jaringan sendiri," kata Sandiaga.
Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) sebelumnya menyoroti banyaknya tim bayangan di kedua kubu kandidat calon presiden-calon wakil presiden. Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengatakan, keberadaan tim bayangan berpotensi memunculkan banyak pelanggaran.
Namun, kata Titi, pelanggaran-pelanggaran itu kecil kemungkinan bisa disentuh Badan Pengawas Pemilihan Umum lantaran memang belum diatur oleh Komisi Pemilihan Umum. Titi terutama menggarisbawahi pada akuntabilitas dana kampanye yang sulit diawasi apabila uang ternyata bergerak di luar tim resmi.
Sejumlah tim bayangan berserak di kubu Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo -Sandiaga. Di kubu Jokowi, di antaranya ada tim Alpha yang dikelola politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Rieke Dyah Pitaloka dan dua tim berisi para purnawirawan dari berbagai angkatan. Dua tim itu ialah Bravo 5 yang diinisiasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan tim Cakra 19 yang diketuai mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Di kubu Prabowo, ada pula tim yang bernama tim Alpha. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan tim Alpha terbentuk sekitar sebulan lalu. Salah satu anggotanya ialah mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Ferry mengatakan, salah satu tugas tim itu ialah menginvestigasi masalah impor pangan yang belakangan sudah dilaporkan Rizal Ramli ke Komisi Pemberantasan Korupsi.