Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sayang jepang, sayang jepang

Menurut hasil penelitian pt survey research indonesia, citra jepang di masyarakat indonesia lebih baik. ada yang menyangsikan. kementerian luar negeri jepang puas dengan poll pendapat itu. (nas)

3 Desember 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA bintang dari Jepang jatuh di Indonesia pekan lalu. Penghargaan paling, .. terhormat dari Kerajaan Jepang, Bintang TandaJasa Harta Suci Kelas Satu, diberikan kepada Inspektur Jenderal Pembangunan Soedjono Hoemardani dan bekas menko ekuin Prof. Widjojo Nitisastro. Ada lima bintang serupa yang dianugerahkan Kaisar Hirohito bulan lalu. Tiga lainnya jatuh di Negeri Belanda, Inggris, dan Australia (TEMPO, 26 November). Ini bisa jadi barometer persahabatan Indonesia-Jepang. Posisi Indonesia cukup menonjol di mata Jepang, dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara. Kemesraan hubungan itu dibuktikan juga lewat penelitian pertengahan tahun ini, di lima negara ASEAN. Penelitian citra Jepang di masyarakat ASEAN dilaksanakan lembaga penelitian swasta yang ada di negara-negara yang bersangkutan. Di Indonesia oleh PT Survey Research Indonesia (SRI) bulan Juli hingga Agustus lalu. Di negara lain, serentak di bulan April. Hasil poll ini diumumkan 3 November. Atas pertanyaan negara mana yang paling diketahui responden, jawaban dari masyarakat Indonesia: Jepang 76%, menyusul AS 30%, dan Inggris 3%. Seperti yang diduga, Jepang dikenal di Indonesi? lewat: barang-barangnya yang mengalir di pasaran (79%), ilmu dan teknologi (35%), perusahaan Jepang di Indonesia (30%), menyusul bantuan ekonomi (27%). Untuk pertanyaan tentang kesan terhadap orang Jepang, masuk jawaban: bekerja rajin (84%), kuat dan setia kawan (33%), sopan (27%)? punya timbang rasa (26%). Yang bernada negatif sedikit, seperti kejam (10%) dan sombong (2%). Kekejaman Jepang mungkin dirasakan oleh responden yang mengalaml masa penjajahan dahulu. Namun, lebih dari 60% responden Indonesia menjawab "tidak mempersoalkan" perlakuan Jepang ketika Perang Dunia II. Apa yang diharapkan dari Jepang? Orang Indonesla menawab: bantuan ekonomi (89%), peningkatan perdagangan dan investasi swasta (45%), mempertahankan perdamaian (44%), dan pertukaran kebudayaan (19%). Sebanyak 87% responden Indonesia menjawab, Jepang bisa dipercaya. Angka ini tertinggi di antara jawaban yang masuk dari negara lain. Malaysia dan Muangthai menghasilkan 78%. Filipina (77%) dan Singapura (74%). Untuk pertanyaan apa ada kemungkinan Jepang menjadi negara militer raksasa, 65% jawaban dari Indonesia menyebut: tidak. Di Filipina yang menjawab "tidak" lebih kecil (60%), Malaysia (48%), Singapura (46%). Muangthai menjawab "tidak" 22%, menjawab "ya" 54%. Hasil angket seperti ini dikritik Masaaki Suzuki, 35, dalam artikelnya di Yomiuri Shimbun, 6 November. Suzuki yang pernah empat tahun sebaai oresponden koran itu di Jakarta menyebutkan, Indonesia sebenarnya sangat khawatir terhadap peningkatan kekuatan militer Jepang. Ia juga mempertanyakan apa benar tingkat kepercayaan terhadap negara Jepang begitu tinggi di Indonesia, melebihi Muangthai? Jawaban yang "terlalu baik" dari Indonesia bahkan dipertanyakan Yasuo Nakamura, sekretaris I Atase Penerangan Kedubes Jepang di Jakarta. "Menurut pengamatan orang Jepang sendiri, baik wartawan maupun staf kedubes di negara ASEAN, orang Muangthai bersikap lebih baik," kata Nakamura. Ia malah mempertanyakan, "apa karena sebagian besar responden orang Jawa?" Melihat responden yang sepertiga dari suku Jawa, Nakamura menduga, terjadi ketidakjujuran mengisi poll. "Mungkin karena sopan santun mereka, apa yang seharusnya dijawab tidak, di-ya-kan. Jadi, hasilnya bagus semua," katanya. Contoh yang dapat dipakai untuk meragukan hasil angket ini adalah hal yang masih sukar dilupakan, peristiwa 15 Januari 1974 ("Malari"). Yang pasti, kementerian luar negeri Jepang, menurut laporan koresponden TEMPO, Seiichi Okawa, sangat puas dengan "suara dari negeri tetangga".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus