Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sederet Fakta Pertemuan Ahok dan Anies di Balai Kota Jakarta

Ahok dan Anies terlihat asyik bercengkerama di acara Pemprov DKI Jakarta pada Selasa kemarin. Keduanya mengaku memiliki kejutan.

1 Januari 2025 | 16.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi (kanan), Gubernur Jakarta Anies Baswedan periode 2017-2022, Direktur Utama Tempo Arif Zulkifli, dan Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama, dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih Rano Karno dalam Bentang Harapan JakASA di Balai Kota, Jakarta, 31 Desember 2024. Dok Panitia Bentang Harapan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan, bertemu pada acara Bentang Harapan JakASA. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Selasa kemarin, 31 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Momen pertemuan kedua tokoh tersebut menarik perhatian publik, mengingat Ahok dan Anies disebut-sebut memiliki ideologi dan memiliki massa pendukung yang berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pantauan Tempo, Ahok dan Anies duduk berdampingan di depan Gedung Pendopo Balai Kota, tempat acara tersebut terselenggara. Keduanya sesekali berbisik diikuti senyuman.

Harapan Ahok-Anies

Ahok menuliskan harapannya di papan yang disediakan di halaman Gedung Pendopo Balai Kota. “Jakarta yang memiliki pejabat-pejabat yang suka memenuhi tuntutan keadilan sosial warganya, serta Jakarta yang memenuhi persyaratan yang standard dunia menjadi Kota Megapolitan Dunia,” isi harapan yang dituliskan Ahok.

Setelah acara selesai, Ahok mengungkap apa yang dia tulis sebagai harapan untuk Jakarta di 2025. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, sangat penting memiliki pejabat yang suka memenuhi tuntutan keadilan sosial bagi masyarakat Jakarta. Dia menilai tugas pejabat adalah memenuhi standar masyarakat sembari berbenah mengikuti kemajuan zaman.

“Kalau mau modern kita harus punya pejabat yang suka memenuhi tuntutan keadilan sosial kita sebagai warga. Bisa saja kalau rakyatnya cerdas, pilih berdasarkan meritokasi,” ucap Ahok.

Ahok juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi yang telah mengumpulkan seluruh gubernur periode yang lalu.

“Kita harus berani bersama-sama menyongsong 500 tahun Jakarta. Kami sangat mengapresiasi yang dilakukan oleh Pak PJ, semoga niat baik ini bisa terwujud dengan baik,” katanya. 

Tak lama setelah Ahok memberikan pernyataan, Anies juga memberikan ucapan terima kasih dan selamat untuk Pemprov DKI Jakarta memperingati 500 tahun perjalanan Jakarta.

“Karena itu, Jakarta adalah tentang manusianya. Jakarta adalah milik kita,” tuturnya.

Anies juga berpendapat bahwa Jakarta bukan hanya tentang gedung-gedung tinggi belaka. Jakarta dianggapnya sebagai rumah harapan dan cermin mimpi untuk lembaran kisah bersama. “Karena itu Jakarta adalah tentang manusianya. Jakarta adalah kita,” kata Anies.

Anies berharap Jakarta semakin maju, setara dan adil bagi seluruh warganya. Dia juga meminta berkah kepada Tuhan untuk kemajuan kota ini.

“500 tahun telah terlewati, ribuan ke depan menanti,” ucap Anies merujuk pada usia Jakarta yang tahun ini telah memasuki 497 tahun.

Isi obrolan Ahok dengan Anies

Saat ditanya oleh awak media ihwal obrolan dengan Anies di acara Bentang Harapan JakASA, Ahok hanya menjawab singkat.

“Mesti tanya sama Pak Anies dong. Ini urusan beda. Tadi urusan sama Pak Anies beda urusan. Tunggu bulan depan tanggal mainnya,” ucap dia. “Bulan depan, tunggu saja.”

Anies menjawab serupa ketika ditanya soal obrolannya dengan Ahok. Anies juga menegaskan agar menunggu bulan depan untuk mengetahui pembicaraan keduanya.

“Tunggu tanggal mainnya. Nanti dong. Kan sudah dibilang tunggu, jadi kalau tunggu ya harus tunggu dong kita,” kata Anies. “Tunggu tanggal mainnya.”

Dihadiri para mantan gubernur

Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, agenda Bentang Harapan menjadi bagian dalam mempersiapkan Kota Jakarta sebagai kota global. Dia berharap Jakarta bisa menjadi pusat pertumbuhan dan ekonomi meskipun sudah tidak lagi menjadi ibu kota nasional seturut lahirnya Undang-Undang nomor 2 Tahun 2024.

“Ke depan mungkin Jakarta tidak akan lagi menjadi ibu kota negara. Namun demikian, kita yakin, masyarakat DKI yakin, tidak lagi ibu kota negara bukan kita men-downgrade Kota Jakarta, tapi kita meng-upgrade Kota Jakarta menjadi kota global. Kita yakin itu bisa terwujud,” ujar Teguh dalam sambutannya.

Acara Bentang Harapan JakAsa dihadiri pula oleh para mantan gubernur seperti Sutiyoso alias Bang Yos (1997-2007), Fauzi Bowo (2007-2012), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok(2014-2017), dan Anies Baswedan (2017-2022). Hadir juga mantan Wakil Gubernur Jakarta periode 2020 hingga 2022 Ahmad Riza Patria.

Hadir pula para peserta kontestasi Pilkada Jakarta 2024, seperti calon Wakil Gubernur Suswono, calon Wakil Gubernur Kun Wardana, dan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih Pramono Anung dan Rano Karno.

Alif Ilham Fajriadi dan Advist Khoirunikmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus