Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Pemimpin DI/TII dan Proklamator Negara Islam Indonesia

Dikenal sebagai teman dekat Sukarno, Sekarmadji Maridjan Katosoewirjo lewat DI/TII sempat lalu memproklamasikan NII pada tahun 1949.

7 Agustus 2022 | 21.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Repro foto terakhir Kartosoewirjo bersama istrinya Dewi Siti Kalsum. TEMPO/Dasril Roszandi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tasikmalaya -Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau yang disingkat dengan SMK dikenal karena upayanya mendirikan Negara Islam di Indonesia lewat gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia disingkat DI/TII.

Ia juga dikenal sebagai pendiri atau proklamator organisasi Negara Islam Indonesia atau NII yang diproklamasikan hari ini tepat 73 tahun lalu, yaitu 7 Agustus 1949.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walaupun cukup terkenal dalam catatan historis, latar belakang SMK masih menimbulkan beberapa perdebatan. Berdasarkan penelitian berjudul Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo (Studi tentang Pembentukan Negara Islam Indonesia 1945 - 1962) yang diterbitkan di laman repositori.uin-aluddin.ac.id, SMK dilahirkan pada 7 Januari 1907 di Kota Cepu, Jawa Tengah. Namun, dalam tulisan Menelusuri Perjalanan Jihad SM Kartosuwiryo karya Irfan S. Awass, SMK dituliskan lahir pada 7 Februari 1907. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk pada dua tulisan tersebut, Kartosoewirjo sempat ikut berpindah ke Bojonegoro, Jawa Timur bersama kedua orang tuanya. Sebab perpindahan ini, SMK bertemu Notodihardjo, salah satu tokoh penting Muhammadiyah pada masa itu yang menanamkan aspek-aspek Islam modern pada SMK.

Masuk Pendidikan Kedokteran Belanda 

Secara akademis, SMK tercatat mengikuti sistem pendidikan Belanda yang sekuler di Europeesche Lagere School atau ELS pada tahun 1923. Kemudian, pada jenjang perguruan tinggi, ia melanjutkan pendidikan kedokteran kolonial di Surabaya, Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS). 

Semasa menjadi mahasiswa tersebut, SMK mulai terlihat dan terlibat aktif dalam beberapa gerakan perjuangan dan aktivisme, seperti Jong Java. Sayangnya, organisasi tersebut mengalami perpecahan pada tahun 1925 dan terbagi menjadi dua kubu, yaitu anggota yang mempercayai dan memperjuangkan cita-cita keislaman serta anggota yang mengutamakan nasionalis sekuler.  

Kelompok yang mengutamakan cita-cita keislaman tersebut kelak mendirikan organisasi baru bernama Jong Islamieten Bond. Di organisasi baru inilah, SMK tergabung menjadi salah satu ketua cabangnya di daerah Surabaya. 

Pergaulan dengan Tokoh-tokoh Pergerakan Sebelum Berbelok

Sebab posisinya sebagai ketua, SMK juga mulai mengenal ketua Partai Syarikat Islam, yaitu Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Bahkan, SMK sempat ditawari menjadi sekretaris pribadi Tjokroaminoto pada tahun 1927. Semasa berguru padanya, SMK mempelajari banyak hal, seperti keislaman, keorganisasian, komunikasi massa, dan pembangunan umat. Pada momen inilah, idealisme SMK disebut-sebut mulai terbentuk.

Secara politis, karier SMK mulai tampak ketika ia terpilih menjadi Ketua Muda Partai Syarikat Islam Indonesia pada tahun 1936. Bahkan, sebab posisinya yang strategis dan sikap politiknya yang terkenal radikal serta tak kenal kompromi, ia sempat diminta untuk menuliskan brosur tentang hijrah oleh kongres. 

Sederhananya hijrah yang dimaksud oleh SMK terbagi menjadi dua macam, yaitu jihad kecil untuk melindungi agama terhadap musuh-musuh luar dan jihad besar untuk memerangi musuh dalam diri manusia itu sendiri. 

Pola pikir dan idealisme inilah yang menuntun Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo untuk memproklamasikan organisasi Negara Islam Indonesia (NII) pada 7 Agustus 1949. Kelak, organisasi ini turut dinilai oleh pemerintah sebagai pemberontakan dengan ambisi pembangunan negara Islam yang membahayakan kedaulatan Negara Indonesia. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus