Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sekolah Rakyat Rekrut Murid Mulai 1 April 2025. Siapa Bisa Masuk?

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan proses rekrutmen murid akan dimulai dari anak-anak miskin ekstrem di sekitar sekolah rakyat.

20 Maret 2025 | 11.03 WIB

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (kiri) berbincang dengan Seskab Teddy Indra Wijaya (kanan) saat meninjau ruang kelas Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, 8 Maret 2025. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Sosial dan Seskab meninjau kesiapan salah satu Sekolah Rakyat yang berada di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) yang rencananya akan dilaksanakan pada ajaran baru 2025/2026. Antara Foto/Asprilla Dwi Adha
Perbesar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (kiri) berbincang dengan Seskab Teddy Indra Wijaya (kanan) saat meninjau ruang kelas Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, 8 Maret 2025. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Sosial dan Seskab meninjau kesiapan salah satu Sekolah Rakyat yang berada di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) yang rencananya akan dilaksanakan pada ajaran baru 2025/2026. Antara Foto/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKOLAH Rakyat yang dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos) akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026 untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA). Pemerintah menargetkan mengoperasikan sebanyak 100 sekolah rakyat di seluruh Indonesia pada 2025.

Sebagai langkah persiapan, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan pihaknya melalui tim satuan tugas mulai melakukan proses rekrutmen guru dan murid pada 1 April 2025. “Insyaallah mulai dari 1 April, teman-teman satgas (Satgas Sekolah Rakyat) sudah mulai melakukan rekrutmen calon-calon murid sesuai dengan desil yang ada di masing-masing daerah,” kata Nuh usai Rapat Pleno Persiapan Penerimaan Siswa Baru Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Maret 2025.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014 itu menjelaskan proses rekrutmen murid akan dimulai dari anak-anak yang berada dalam kategori desil 1 atau miskin ekstrem yang tinggal di sekitar sekolah rakyat berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Anak-anak dari kategori desil 1 ini, kata dia, akan menjalani serangkaian tes, mulai dari psikotes, tes akademik, hingga tes kesehatan. Proses rekrutmen akan dilanjutkan kepada anak-anak dari desil 2 apabila kuota murid masih tersedia. Desil 2 adalah rumah tangga yang masuk dalam kelompok 11-20 persen terendah tingkat kesejahteraannya secara nasional.

Dia mengatakan pihaknya juga akan secara berkala mengukur proses belajar murid-murid di sekolah rakyat, sehingga pihaknya dapat pula secara berkala melaporkan perkembangan para murid kepada orang tua, wali murid, dan publik.

Pihaknya akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi mengukur beberapa aspek tersebut secara berkala, mulai dari aspek gizi, kesehatan, tingkat IQ, kedisiplinan, kecerdasan mental, hingga kompetensi masing-masing murid.

Paling tidak, kata dia, setiap semester pihaknya dapat menyampaikan perkembangannya. “Ini lho, progres fisiknya seperti ini, dia tambah sehat, IQ-nya pun juga demikian, kedisiplinannya pun juga demikian, mentalitasnya pun juga demikian, sehingga kami bisa melaporkan ke publik,” ujar mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu.

Nuh berharap pihaknya dapat membangun kepercayaan publik dengan pengukuran dan pelaporan perkembangan murid sekolah rakyat secara berkala dan terarah.

Sekolah Rakyat Mencari Guru PPG Berempati Sosial

Untuk rekrutmen guru, Tim Formatur Sekolah Rakyat mencari dan menyeleksi guru yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki empati sosial untuk mengajar di sekolah rakyat. Mohammad Nuh menjelaskan pihaknya hanya akan menyeleksi para calon guru yang sudah memiliki sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang diutamakan masih berstatus prajabatan atau belum memiliki penempatan di sekolah mana pun. 

Meskipun para calon guru sudah lulus PPG, kata dia, pihaknya tetap melakukan tes. “Kami ingin tahu para guru itu punya empati sosial, tidak hanya kompetensi akademik yang bagus,” ujar Nuh.

Nuh menyebutkan pihaknya juga akan mencari guru yang transformatif agar mampu menumbuhkan kepercayaan diri para murid sekolah rakyat yang merupakan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Dia mengatakan Tim Formatur beserta Satgas Sekolah Rakyat sudah memetakan persebaran sekitar 60 ribu guru PPG Prajabatan berdasarkan kedekatan lokasi domisili masing-masing dengan sekolah rakyat.

Hal itu, kata dia, untuk mengefisiensikan mobilitas mereka ketika nantinya sudah lolos seleksi menjadi guru di sekolah rakyat, sehingga tidak perlu mencari rumah tinggal sementara (kos) ataupun menghabiskan waktu cukup lama untuk perjalanan pergi pulang ke sekolah. “Supaya lebih efisien, guru yang lolos tidak perlu kos jauh-jauh, jadi dari 60 itu sudah kami tahu demografinya ini ada di mana, jadi tahu distribusinya,” tutur Nuh.

Dia menyebutkan proses rekrutmen guru sekolah rakyat akan dimulai pada awal April bersamaan dengan seleksi penerimaan murid untuk sekolah tersebut. Para guru yang lolos seleksi nantinya mendapatkan pelatihan selama kurang lebih satu bulan yang dilanjutkan dengan mengikuti masa orientasi hingga akhirnya siap untuk mengajar pada Juli 2025.

Tujuan Sekolah Rakyat

Sekolah rakyat merupakan salah satu program gagasan Presiden Prabowo Subianto dengan penanggung jawab adalah Kementerian Sosial. Tujuan utamanya menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dengan harapan mereka dapat meningkatkan kualitas hidup dan berperan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat guna memutus mata rantai kemiskinan.

Sekolah rakyat dirancang menyerupai sekolah asrama atau boarding school. Menurut Mensos Gus Ipul, dalam tahap awal, program ini akan dimulai dengan jenjang pendidikan SMA, tetapi Prabowo menargetkan agar cakupan pendidikan diperluas hingga mencakup jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Lulusan sekolah rakyat diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan dukungan beasiswa Bidik Misi. 

Nuh menegaskan para siswa sekolah rakyat juga akan diajarkan keterampilan digital. “Jadi anak-anak SMA atau SMP nanti itu sudah kami kenalkan dengan coding, cybersecurity, data science, dan sebagainya,” kata dia.

Sebanyak 198 lokasi telah diusulkan menjadi tempat pendirian sekolah rakyat. Usulan tersebut berasal dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pihak swasta yang bersedia menyediakan lahan serta bangunan. 

Dari jumlah tersebut, Gus Ipul mengatakan 45 lokasi telah siap beroperasi tahun ini. “Daerah mengusulkan, baik berupa gedung yang perlu direvitalisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan sekolah rakyat. Atau yang kedua berupa tanah kosong, minimal 5-10 hektare,” ujarnya setelah memimpin Rapat Pleno Persiapan Sekolah Rakyat bersama sejumlah kementerian dan lembaga di kantor Kemensos, Rabu.

Gus Ipul menekankan sekolah rakyat bersifat gratis dan seluruh kebutuhan siswa akan dipenuhi dalam pelaksanaannya. “Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa,” ucapnya dalam keterangan resmi pada Selasa, 11 Maret 2025.

Nabiila Azzahra, Hendrik Yaputra, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: RUU TNI Dibawa ke Rapat Paripurna Hari Ini, Simak Poin-poin Penting Perubahannya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus