Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Selain Gatot Nurmantyo, Ini 4 Panglima TNI yang Pernah Dapat Bintang Mahaputera

Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan mendapat Bintang Mahaputera. Ada empat panglima juga yang pernah mendapat penghargaan serupa.

5 November 2020 | 13.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2020. Dalam deklarasi ini sejumlah tokoh juga hadir dan ikut menjadi deklarator maklumat menyelamatkan Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo akan menerima penghargaan Bintang Mahaputera oleh pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, mengatakan Gatot menerima penghargaan ini karena statusnya sebagai eks Panglima.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Semua mantan panglima dan semua mantan menteri serta Pimpinan Lembaga Negara yang selesai satu periode juga dapat BM. Itu harus diberikan tanpa pandang bulu," cuit Mahfud dalam Twitter pribadinya, @mohmafudmd, Selasa, 3 November 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gatot memang bukan mantan Panglima TNI pertama yang menerima penghargaan ini. Sejak dipecahnya Angkatan Bersenjata RI (ABRI) menjadi TNI dan Polri, tercatat ada empat eks Panglima yang mendapat penghargaan ini. Termasuk di antaranya Kepala Staf Presiden saat ini, Moeldoko.

Berikut nama-nama mantan Panglima TNI yang juga pernah mendapat Bintang Mahaputra, yang dihimpun Tempo

1. Jenderal (Purnawirawan) Endriartono Sutarto - (Bintang Mahaputera Adipradana) dianugerahi pada Agustus 2005

Endriartono menjadi satu-satunya Panglima TNI yang mendapat penghargaan ini pada saat masih menjabat. Ia menduduki posisi Panglima TNI pada 2002 hingga 2006. Lulus AKABRI Bagian Darat pada 1971, ia menjalani karir panjang dan penuh prestasi. Ia sempat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Presiden Soeharto lengser pada 1998.

Setelah reformasi, Endriartono menjalani puncak karirnya. Mulai dari Asisten Operasi Kepala Staf Umum TNI, hingga kemudian menjadi Kepala Staf TNI AD pada 2000 hingga 2002. Ia menjadi Panglima TNI selama lima tahun, dari 2002 hingga 2006.


2. Jenderal (Purnawirawan) Djoko Suyanto - (Bintang Mahaputera Adipradana) dianugerahi pada Agustus 2008

Djoko Suyanto merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan Angkata Udara sepanjang sejarah Indonesia. Ia menjabat dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007 pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di periode kedua pemerintahan SBY, Djoko ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

3. Jenderal (Purnawirawan) Djoko Santoso - (Bintang Mahaputera Adipradana) dianugerahi pada November 2011

Djoko Santoso menjadi Panglima TNI menggantikan Djoko Suyanto, dan menjabat sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD selama dua tahun.

Nama dia dikenal setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) pada 2002 hingga 2003. Saat itu Djoko berhasil meredam konflik di Maluku. Ia kemudian naik ke jabatan berikutnya sebagai Panglima Kodam Jaya Maret 2003 — Oktober 2003.

Di tengah Pandemi Covid-19, Djoko meninggal pada 10 Mei 2020 akibat sakit di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Meski begitu, ia dipastikan bukan meninggal karena virus tersebut. Ia disemayamkan di San Diego Hills lewat Upacara Militer.

4. Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko - (Bintang Mahaputera Adipradana) dianugerahi pada Agustus 2015

Moeldoko menjadi Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015, atau pada masa peralihan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, ia menjabat sebagai KASAD selama beberapa bulan saja.

Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik. Setelah pensiun pada 2015 lalu, ia ditunjuk Jokowi sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018. Setelah pergantian Wakil Presiden dari Jusuf Kalla ke Ma'ruf Amin, Moeldoko tetap dipercaya di posisinya hingga saat ini.

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus