Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Senior & yunior, 4m & 2m

Wawancara tempo dengan rusli dan mara karma. pameran besar seni lukis indonesia '78. (sr) (box).

13 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DEWAN juri Pameran Besar pertama terdiri dari tujuh orang. Yang kedua, lima orang. Dan yang ketiga ini hanya tiga orang. Yang beruntung menerima tanggung jawab dari Komite Seni Rupa DKJ untuk memilih lukisan terbaik, kali ini, ialah Rusli, Popo Iskandar dan Mara Karma. Di bawah ini wawancara singkat Mohamad Cholid dari TEMPO dengan Rusli dan Mara Karma. Tentang penentuan dua kelompok lukisan yang baru diadakan tahun ini. Apa ini karena pertimbangan senior dan yunior? Rusli: Saya tidak melihat adanya pelukis senior dan yunior. Saya melihat jangkauan yang dicapai seorang pelukis. Kalau kita melihat seorang melompat empat meter dan kita anggap jago karena melompat lebih tiga meter, maka yang melompat dua meter juga kita anggap jago karena melompat lebih satu meter. Mara Karma: Itu karena keinginan kami untuk menampilkan lebih banyak pemenang saja. Tapi biaya kurang, jadi hanya dibagi dua kelompok. Dalam pertanggungjawaban juri bisa dibaca: 'mengutamakan penilaiannya pada unsur mutu lukisan yang tinggi, sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang lazim dipakai.' Jelasnya bagaimana? R: Dalam seni lukis ada penggolongan: genius, grand master, master, good artist dan bad artist. Karena semua lukisan saya anggap baik, dalam pameran kemarin saya mencari yang terbaik. Yang saya lihat karyanya semata-mata. MK: Memang sulit tidak segampang menilai mobil. DKJ sendiri tak mempunyai file patokan penilaian PBSLI tahun-tahun lalu. Tapi bisa dong dilihat dari apa yang pernah dicapai para pelukis kita. Apa sebenarnya pentingnya pemilihan lukisan terbaik, untuk perkembangan seni lukis kita? R: Memang ada kemungkinan yang tidak menang saat ini, bisa mengungguli yang menang di hari mendatang. Bukan DKJ atau dewan juri yang menentukan perkembangan seni lukis kita, tapi senimannya sendiri. MK: Tak lebih sebagai catatan, sejauh mana perkembangan sudah dicapai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus