Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Senjata Siapa Di Kampus ?

Suara karya & berita yudha memberitakan laksusda ja-bar menemukan senjata dan mesiu di kampus unpad dan ikip bandung. juga disiarkan radio ln. kaskopkamtib sudomo menyebuntukan sgb inventaris menwa. (nas)

11 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA senjata dalam kampus. Begitulah berita yang antara lain turun dalam koran Suara Karya dan Berita Yudha: Laksusda Jabar temukan senjata dan mesiu di Unpad an IKIP Bandung. Berita yang tersiar luas 3 Pebruari lalu itu juga dikutip oleh Berita Buana dan harian Empat Lima. Menurut berita itu, satuan Laksusda Jawa Barat yang memasuki kampus ITB, Unpad dan IKIP Bandung jam 05.00 pagi 1 Pebruari lalu, menemukan: 8 pucuk LE, I Thomson, 1 Karel Gustav, 6 magasen LE, 6 magasen Thomson, 139 peluru LE, 46 kaliber 9 mm, 4 pedang, peralatan radio dan poster-poster di kampus Unpad. Juga 6 granat, 140 peluru kaliber campuran serta unit radio pemancar di kampus IKIP Bandung. Tak disebutkan apakah senjata dan mesiu itu juga ditemukan di kampus ITB. Tapi yang jelas, menurut koran-koran itu, semua barang yang ditemukan itu telah disita sebagai barang bukti. Tanpa menyebutkan sumber yang jelas, kabar itupun ternyata mengudara lewat beberapa radio luar negeri, seperti BBC, ABC dan VOA. Tak ketinggalan seperti biasa, harian setengah resmi Singapura The traits Times. Betulkah kedua kampus di Bandung itu menyimpan senjata gelap? Kas Kopkamtib Laksamana Sudomo akhir pekan lalu berkata: "Itu ternyata adalah inventaris Resimen Mahasiswa." Tapi menurut Sudomo, senjata dan mesiu itu ditemukan "tak di tempat yang semustinya." Maka ia bertanya: "Ini kelalaian atau disengaja?" Yang Rusak Sehari sebelum keterangan Sudomo Letkol Abdul Salam, Kapendam Laksusda Jawa Barat lewat telepon kepada TEMPO juga menerangkan bahwa itu bukan senjata gelap. "Senjata dan mesiu itu punya Resimen Mahawarman pinjaman dari Resimen Induk Infanteri," katanya. Menurut Edi Suparno, Komandan Men Mahawarman Batalyon II Unpad, senjata yang disimpan dalam gudang resimen mahasiswa itu dipinjam untuk latihan kader Mahawarman dua bulan lalu. "Tapi belum sempat dikembalikan," katanya. Ketika latihan itu berlangsung, senjata yang dipinjamkan oleh Kodam Siliwangi itu berkekuatan untuk satu kompi. Kemudian sisa yang masih ada di kampus itu dalam keadaan rusak. "Masa mengembalikan barang pinjaman dalam keadaan rusak. Jadi kami betulkan dulu dong," ujar lakim Barus, Wakil Komandan Men Mahawarman Batalyon II Unpad. Lantas, kenapa kabar yang salah itu sampai tersiar luas? "Jelas sumbernya bukan dari Pendam Siliwangi," kata Letkol Abdul Salam. "Makanya, waktu saya baca, wah ini salah." Rupanya kabar itu berasal dari seorang di Bandung. A.J. Bungin, Redaktur Pelaksana harian Suara Karya, mengakui kabar itu dikirim oleh seorang pembantunya di Bandung. Apa kabar itu juga dikirim ke Yudha yang menyiarkannya di hari yang sama? "Yudha mungkin langsung mengutip begitu saja, sebab percetakannya sama," ujar Bungin lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus