Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jarum jam menunjuk angka enam lewat. Masih pagi. Tapi, di ruang-ruang makan yang disebut menza, kesibukan sudah berlangsung sejak subuh. Para petugas catering menata menu sarapan untuk 3.000 lebih mahasiswa di ruang makan Nusantara di Kompleks Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Di salah satu menza, Siti Lestari, seorang praja asal Kendari, Sulawesi Tenggara, duduk dengan tertib di kursi. Seseorang memimpin doa. Lalu sarapan pagi pun dimulai. Menu pagi itu: nasi goreng, kerupuk, dan—ini yang luar biasa—daging sandal.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo