Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Serba-serbi Homeschooling: Siapa Saja yang Membutuhkan Homeschooling?

Sejak dunia didera pandemi Covid-19 di tahun 2020 -2022 lalu, banyak orang tua yang memilih homeschooling untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya.

18 Juli 2023 | 03.45 WIB

Anak-anak dan orangtua yang bergabung dalam Komunitas Homeschooling RingBaUt Yogyakarta tengah melakukan aktivitas bersama berkunjung ke Museum Perjuangan Yogakarta, Rabu, 26 Juli 2017 lalu.PITO AGUSTIN RUDIANA
Perbesar
Anak-anak dan orangtua yang bergabung dalam Komunitas Homeschooling RingBaUt Yogyakarta tengah melakukan aktivitas bersama berkunjung ke Museum Perjuangan Yogakarta, Rabu, 26 Juli 2017 lalu.PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem pendidikan yang tidak dilakukan di sekolah melainkan di rumah biasa disebut dengan homeschooling. Sistem ini ternyata sudah ada sejak tahun 1970an di Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sampai saat ini, sistem pendidikan homeschooling masih tetap menjadi tren di banyak negara. Apalagi sejak dunia didera oleh pandemi Covid-19 di tahun 2020-2022 lalu, banyak orang tua yang mulai memilih homeschooling untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Homeschooling bisa diikuti oleh semua anak tergantung pada pilihan orang tua. Namun ada beberapa anak yang tampaknya lebih membutuhkan homeschooling khususnya pada kategori berikut, melansir dari BFI Finance:

1. Memiliki penyakit tertentu

Ada beragam faktor yang membuat orangtua memilih untuk menyekolahkan anaknya melalui homeschooling, misalnya ketika anak memiliki kondisi penyakit tertentu yang mana bila dipaksakan untuk menyenyam pendidikan melalui sekolah formal akan berakibat cukup fatal.

2. Disabilitas

Anak dengan disabilitas khususnya fisik akan sangat sulit mengikuti proses belajar mengajar di sekolah formal, terlebih waktu serta pengawasan yang ada terbatas. Homeschooling dapat menjadi pilihan yang tepat agar enak tetap menerima pendidikan tanpa adanya hambatan.

3. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Kondisi di mana anak sulit berkonsetrasi, berperilaku hiperaktif serta impulsif.

4. OCD (Obsessive Compulsive Disorder)

Kondisi di mana anak memiliki ketakutan, kecemasan, pikiran, serta perasaan yang sulit dikendalikan sehingga dapat mengganggu konsentrasi serta lingkungan belajarnya.

5. Disleksia

Gangguan pada anak yang menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam menulis, membaca, serta mengeja.

6. Kegiatan anak yang padat

Setiap anak memiliki keunggulannya masing-masing. Sebagian anak sudah terlihat bakatnya sejak dini dan menorehkan prestasi. Misalnya bakat dalam menyanyi atau bermain musik. Agar bakat yang ada tetap berjalan tanpa mengganggu kegiatan belajar, ada baiknya orangtua memilih homeschooling. Sebab, waktu belajar yang ada cenderung fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kesibukan anak.

7. Pekerjaan orangtua yang kerap berpindah-pindah

Memiliki orangtua yang kerap berpindah tempat bekerja seperti antar kota maupun negara tentu bukan lah perkara mudah bagi anak.

Itulah 7 kategori anak yang cocok untuk mengambil sistem homeschooling.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus