Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Setelah Peristiwa-Peristiwa Itu

Pembangunan di propinsi aceh, mengalami berbagai peristiwa. pada pelita i dan pelita ii dititik-beratkan pada perbaikan dan penyempurnaan prasarana ekonomi. keamanan di wilayah i ditingkatkan.

24 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK 1956 Propinsi Aceh dijadi kaum daerah istimewa. Luasnya sekitar 55.390 KmÿFD? terdiri dari 8 kabupaten dan 2 kotamadya, yaitu Banda Aceh dan Sabang. Penduduk Aceh sekalang tercatat sekitar 2¬ juta jiwa. Jumlah penduduk wanita dengan pria tak menyolok. "Mungkin karena dulu wanita-wanita di Aceh juga terlibat dalam perang" kata Muhammad Hasan Basry SH. Tak diperincinya perbandingan itu. Tapi Sekwilda Aceh ini bertutur, "karena peristiwa demi peristiwa yang pernah terjadi di Aceh menyebabkan orang di daerah ini nyaris habis." Ya. Tentu karena latar belakang daerah ini cukup pahit setelah perang yang bertubi tubi. Oleh karena melihat daerah yang pernah porak poranda itu, maka menurut Gubernur Muzakkir Walad "sekarang kita baru menanamkan dasardasar - dan harus kokoh -- karena Aceh baru memulainya." Untuk itu, tambah Muzakkir, "baik dalam Pelita I ataupun Pelita II pembangunan dititik-beratkan pada perbaikan dan penyempurnaan prasarana ekonomi." Dari pihak penduduk propinsi ini juga rupanya sudah cukup merasa lelah melihat kekusutan-kekusutan yang pernah ada. "Sedangkan dalam keadaan tenang sekarang, jalan Banda Aceh ke mari saja masih payah, apa lagi kalau negeri kacau" kata seorang bekas anggota DI/TII di Meulaboh. Begitu pula menurut seorang bekas pemberontak di Lhok Seumawe? "lebih baik kita membangun, kalau negeri dalam keadaan rusuh, mana bisa proyek gas alam berdiri di Aceh Utara ini." Rawankah Tapi "bukan mudah membangun negeri yang pernah berantakan ini" ungkap Hasan Basry. Masih banyak problemnya menurut Sekwilda Aceh ini. Hanya katanya pula? dibanding 10 tahun laiu? sekarang sudah berubah sekali daerah ini. Menurut seorang cendekiawan di Banda Aceh juga di kalangan penduduk propinsi ini "ada perubahan mental, kini lebih kAtis dan tak mudah dihasut." Benar atau tidak pendapat ini, tapi memang kelihatannya penduduk di sini terutama di pedalaman lebih rajin dan sibuk bertani. Jadi, benarkah tak ada yang perlu dirawankan lagi di daerah ini? Pangkowilhan I, Mayjen Mantik, awal bulan ini berkata "keamanan di jajaran Wilayah I tetap dapat dipelihara." Tentang peristiwa Arun (yang menewaskan 2 orang warga AS karena ditembak) menurut Mantik "sedang dalam penyelidikan." Begitu pula soal penyebaran pamllet gelap yang disita di daerah itu belum lama ini. Namun demikian dalam pawai yang disertai sekitar 2.000 mahasiswa di Kampus Universitas Darussalam 17 Nopember lalu ditampilkan juga poster yang meminta kejelasan (clearence) pihak penguasa mengenai (isyu) gerakan Aceh Merdeka. Bahkan kabarnya ada sejumlah mahasiswa yang turun ke daerah-daerah, terutama ke Pidie dan Lhok Seumawe untuk mengecek langsung soal itu. Belum diketahui apa hasil pengecekan itu. Namun memang ada atau hanya sekedar isyu belaka akan adanya gerakan-gerakan gelap itu, yang pasti di belakang sana rakyat Aceh sudah tak ingin lagi membakar daerah mereka sendiri. Anak-anak tak ingin jadi yatim, sementara para ibu bapak tak mau lagi kehilangan salah seorang anggota keluarga mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus