Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Setuju Kembali ke UUD 45 Asli, Try Sutrisno: Amandemen Melenceng

Wakil Presiden keenam Try Sutrisno mendukung usulan Rachmawati Soekarnoputri agar konstitusi kembali ke UUD 1945 yang asli.

12 Agustus 2019 | 14.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Presiden RI Ke-6 Try Sutrisno menghadiri Konser Pancasila Gemilang di JCC, Selasa, 22 Agustus 2017. TEMPO/Danang Firmanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden keenam Try Sutrisno mendukung usulan Rachmawati Soekarnoputri agar konstitusi kembali ke UUD 1945 yang asli. "Harus. Kalau saya katakan kaji ulang. Karena keliru yang kemarin itu amandemen, banyak melenceng. Karena melenceng harus kita koreksi," kata Try di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Try mengatakan, mengembalikan konstitusi ke UUD 45 yang asli bukan melalui amandemen kelima. Tetapi, UUD 45 yang sudah diamandemen sebanyak empat kali itu diteliti lagi dan dikaji ulang, lalu dikembalikan ke yang asli. Kemudian, materi dalam empat kali amandemen itu dijadikan adendum atau lampiran pada UUD 45 yang asli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan mengembalikan konstitusi ke UUD 45 yang asli, Try berharap Majelis Permusyawaratan Rakyat pun kembali menjadi lembaga tertinggi negara yang salah satu kewenangannya bisa memilih presiden dan wakil presiden. "Itu sistem kita. Pelajari itu sila keempat demokrasi kita. Jangan niru liberal. Habisin duit saja," ujarnya.

Menurut Try Sutrisno, lembaga MPR saat ini tidak sesuai dengan sistem asli Indonesia dimana isinya adalah DPR dan DPD. Ia mengatakan, sistem Indonesia yang asli itu adalah DPR, Utusan Daerah, dan Utusan Golongan. Sedangkan DPD itu cocok di negara bagian seperti Amerika Serikat.

"DPD itu apa? Dewan Perwakilan Daerah itu tidak ada di Indonesia, kesatuan itu. Itu negara serikat Amerika ada. Kalau negara serikat ada negara bagian ada Dewan Perwakilan Daerah. Kalau kita enggak ada itu," katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri sebelumnya menyerukan agar konstitusi kembali ke UUD 1945 yang asli.

"Saya memberikan satu pesan harapan agar Pancasila dapat tegak di republik ini, harus digandeng kembali dengan UUD 45. Artinya saya mengharapkan, Pak Menhan dan Pak Try, kembali. Kita harus kembali ke UUD 45," kata Rachmawati

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus