Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI) berhasil meraih medali di ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-34 yang digelar pada 3–11 Juli 2023 di Al Ain, Uni Emirat Arab. Sebanyak empat siswa Indonesia berhasil menorehkan dua medali perak dan dua medali perunggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Medali perak masing-masing diraih oleh Calvin Shevchenko dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya dan Nicholas Sidik dari SMA Methodist 2 Medan. Kemudian, untuk medali perunggu diraih oleh Nakeisha Jovita Purnomo dari SMAK Penabur Gading Serpong dan Mariel Chrysantha Tampubolon dari SMAN 2 Kota Tangerang Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selamat kepada anak-anakku yang sudah membawa pulang empat medali. Jadikan ini sebuah pengalaman dan motivasi berharga untuk terus berprestasi di masa depan,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hendarman pada Selasa, 11 Juli 2023 dilansir dari situs Puspresnas.
Para siswa menjalani tiga hari tes secara intensif yang terdiri dari tes praktikum dan tes teori dengan komposisi penilaian 50:50. Tes praktikum terdiri atas empat topik di antaranya Molekuler Biologi Tumbuhan, Bioinformatika, Ekologi-Etologi, dan Biokimia.
Masing-masing tes praktikum dilakukan untuk kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen berdasarkan soal yang telah didesain oleh panitia dan harus diselesaikan dalam durasi 90 menit.
Sementara itu, untuk tes teori dilaksanakan dalam waktu dua hari dengan durasi 3 jam dan 3,5 jam. Peserta diuji untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan dalam berbagai aspek biologi, termasuk pemahaman konsep, pengetahuan praktis dan analitik, serta penerapan aplikasi biologi.
Di IBO ini, para siswa Indonesia juga didampingi oleh lima pendamping yang turut berperan sebagai juri internasional. Mereka adalah P Agus Dana Permana, Ahmad Faizal, Dian Rosleine dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH-ITB), dan Titis Setiyobudi serta Fauzi Ramadhani Nasution dari Tim Olimpiade Biologi Indonesia.
Menurut Ahmad Faizal, pelaksanaan IBO tahun ini berjalan lancar dan para siswa Indonesia sudah berusaha memberikan yang terbaik.
"Secara performa, siswa Indonesia di atas rata-rata dari peserta negara lain, walaupun pada kenyataanya belum termasuk dalam 10 persen terbaik yang berhak mendapatkan medali emas,” jelasnya.
Dia mengatakan tim akan melakukan evaluasi atas prestasi yang diraih di IBO 2023, serta menyiapkan berbagai strategi agar Indonesia dapat kembali merebut medali emas IBO 2024 di Astana, Kazakhstan.
International Biology Olympiad (IBO) tahun ini diselenggarakan secara luring pada 3–11 Juli 2023 dan diikuti oleh 300 siswa dari 89 negara atau terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan IBO.
IBO merupakan kompetisi bergengsi tahunan bagi siswa SMA yang berbakat dalam bidang biologi. Peserta IBO berasal dari berbagai negara di seluruh dunia, di mana setiap negara peserta berhak mengirimkan maksimal empat siswa terbaik yang telah melalui proses seleksi nasional.